Covid19

Varian Baru Virus Corona Mu dalam Pengawasan Khusus WHO, Kebal Vaksin Covid-19 Hingga Obat-obatan

Pihak organisasi kesehatan dunia (WHO) melakukan pengawasan khusus terhadap varian baru virus corona yakni virus corona Mu.

Editor: Panji Baskhara
Wartakotalive.com
Foto Ilustrasi: Pihak organisasi kesehatan dunia (WHO) melakukan pengawasan khusus terhadap varian baru virus corona yakni virus corona Mu. 

Mutasi tertentu dapat memengaruhi sifat virus dan memengaruhi seberapa mudah virus itu menyebar, serta tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

Yang paling dikhawatirkan adalah mutasi yang menyebabkan virus menjadi lebih tahan terhadap vaksin, obat-obatan, dan tindakan pencegahan lainnya.

WHO sejauh ini telah mengidentifikasi empat varian Covid-19 yang menjadi perhatian, yakni Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.

Saat ini lima varian baru, termasuk MU, sedang dalam pantauan khusus WHO.

Pandemi Kedua Virus Varian Delta

Penyebaran virus varian Delta yang sangat masif pada Juli 2021 lalu membuat Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, prihatinan terhadap kondisi perdagangan masyarakat Indonesia. 

Semestinya, Indonesia menerima banyak order (pesanan) ekspor barang. Namun gelombang pandemi kedua membuat semua harapan tersebut tertunda. 

"Tentu prihatin sekali, karena sebenarnya saat itu semua indikator (perekonomian--red) sudah membaik."

"Apa yang terjadi perang dagang Cina dan Amerika Serikat saat ini kita sedang dapat order yang luar biasa, pembeli luar negeri percaya kepada Indonesia"

"Karena kita bisa berproduksi dan menghasilkan produksi yang bagus," tutur Lutfi dalam acara Talkshow Nasional bertajuk "Indonesia Sehat, Ekonomi Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19" bersamaan peluncuran dua portal baru Tribun Network yakni TribunBekasi.com dan TribunTangerang.com, Jumat (27/8/2021) siang.

Dijelaskan Lutfi, dari 4.000 pegawai perdagangan, 10 persennya terpapar Covid-19 varian delta.

Penyebaran virus Covid-19 varian Delta kata Lutfi sangat mengganggu sekali sebab penularannya sangat masif.

"Jadi tentunya sangat terganggu," ucapnya.

Dikatakan Lutfi, saat dirinya selalu menemui dan berbicara kepada seluruh asosiasi perdagangan ekspor baik di bidang furnitur, garment, dan tekstil.

Selain itu juga perwakilan dari perbankan dan juga lembaga ekspor indonesia, semua berkumpul untuk mencari  terobosan baru agar bisa mengeksekusi orderan atau permintaan yang berlimpah dari pihak luar negeri.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved