Berita Daerah
Orang Tua Khawatir Anak tak Trampil saat Lulus Sekolah Akibat PJJ yang Terlalu Lama
Kekhawatiran telah melanda orang tua atas pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berlangsung lama. Mereka takut anak-anak menjadi tak trampil.
Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Valentino Verry
Anaknya yang ragil bernama Cahyani Salsabila dan masih duduk di bangku kelas X Administrasi Perkantoran di salah satu SMK Negeri di Jakarta Selatan.
Pada minggu lalu, Cahyani sudah merasakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk pertama kalinya.
Cahyani mendapat jatah dua kali masuk kelas per bulan.
Di sisi lain, Cicih menilai PJJ berdampak pada kebiasaan anaknya dalam menuntaskan pekerjaan rumah yang diberikan oleh pihak sekolah.
Baca juga: Ariza Teliti Legalitas Tanah untuk Cegah Makelar di Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
“Anak-anak kalau ada tugas nyarinya ke internet sumbernya Youtube, google, cari jawaban jadi. Lebih instan. Sebenarnya dia nggak paham apa yang dikerjakan yang penting dia dapat jawaban dari internet. Kalau di sekolah kan, ada tugas nih ya ngerjain beneran,” sambung Icih.
Wanita asal Palembang, Sumatera Selatan ini berharap, sekolah tatap muka bisa berjalan seperti sebelum munculnya Pandemi Covid-19.
Cicih pun menyayangkan proses penerapan PJJ yang dirasa kurang cocok untuk diterapkan di SMK.
“Orang tua jadi khawatir. Dia ketinggalan, gak paham apalagi yang praktik-praktiknya,” lanjutnya.
Selain kecakapan si anak, sejumlah orang tua juga khawatir perihal kesehatan mental si anak akibat terlalu lama melakukan PJJ.
Baca juga: Polda Metro Jaya Godok Kebijakan Ganjil Genap di Lokasi Wisata
Ria pun cemas jika anaknya menjadi sosok yang anti sosial karena terlalu sering berada di rumah.
“Kalau di rumah saja ketemunya kita-kita lagi, keluarga saja. Dan khawatir juga keseringan di rumah jadi anti sosial dan sulit berinteraksi,” keluh wanita asal Jakarta tersebut.
Guna mengatasi hal tersebut, biasanya Ria mengajak putrinya untuk melakukan kegiatan penyegaran seperti memasak bersama dan saling bercerita.
“Kalau ada kesulitan pasti ngobrol sama saya sih,” kata Ria.
Lebih lanjut, sebagai seorang ibu yang harus bekerja di luar rumah, Ria berharap keadaan bisa berangsur pulih dan sekolah tatap muka bisa dilakukan secara normal.
Baca juga: Sebar Hoaks Soal Megawati Koma, Hersubeno Arief Klaim Produk Jurnalistik
Ia juga sempat kewalahan membagi waktu antara mengawasi sang anak atau pergi bekerja.