Berita Daerah

Rekan DKI Apresiasi Kiprah Anies yang Gesit dalam Program Vaksinasi Covid-19

Relawan Kesehatan (Rekan) DKI mengapresiasi langkah Anies Baswedan yang cepat dalam program vaksinasi Covid-19.

Warta Kota/Joko Suprianto
Gubernur DKI Anies Baswedan mendapat apresiasi dari Rekan DKI karena lincah menggelar program vaksinasi Covid-19. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Relawan Kesehatan (Rekan) DKI Jakarta mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam gerakan vaksinasi di mall.

Berdasarkan catatan mereka, seluruh tenant dan karyawan dari 93 mal di Jakarta telah divaksin Covid-19.

Ketua Rekan Indonesia DKI Jakarta Martha Tiana Hermawan mengatakan, percepatan vaksinasi ini berkat dorongan pemerintah daerah kepada mall agar menyediakan sentra vaksinasi.

Baca juga: Ditjenpas Kemenkumham Resmi Nonaktifkan Kalapas Tangerang setelah Jalani Pemeriksaan Polisi

Hal ini telah tercantum dalam SK Kepala Dinas PPKUKM Nomor 440 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19.

“Ada 66 mall di Ibu Kota yang menyediakan sentra vaksinasi dan 93 mall yang semua tenant, sales promotion girl (SPG), petugas keamanan dan tenaga outsourching juga 100 persen sudah divaksin,” kata Tian, Jumat (17/9/2021).

Menurutnya, kebijakan membuka kembali mal di DKI Jakarta, benar-benar dipersiapkan secara matang dengan vaksinasi.

Karena itu, keselamatan para warga dan tenant saat bertransaksi di mal bisa terjamin dari bahaya Covid-19.

“Ini bukti Gubernur serius menjamin keselamatan warganya di ruang publik,” ujar Tian.

Rekan Indonesia DKI Jakarta berharap, semua mal di DKI bisa memiliki sentra vaksin, sehingga memudahkan warga untuk melakukan vaksinasi.

Baca juga: Dani Ramdan Ajukan Evaluasi Pejabat Eselon IIB ke KASN, Delapan Nama Ditolak

Dengan begitu, 100 persen warga DKI yang tervaksin bisa terpenuhi.

“Ke depan kami juga berharap bukan hanya warga DKI saja tapi warga diluar DKI juga bisa melakukan vaksinasi di mal-mal yang ada di DKI,” jelasnya.

Menurut Tian, jumlah warga di Jakarta yang sudah divaksin dosis pertama sekitar 10 juta orang, sedangkan untuk dosis kedua mencapai tujuh juta orang.

Di sisi lain ada 2,5 juta warga yang belum mendapatkan vaksin dosis satu maupun kedua.

Melihat fenomena itu, Tian dengan Rekan Indonesia-nya akan terus melakukan sosialisasi pentingnya vaksinasi di lingkungan RT, ruang publik dan lain-lain.

Harapannya, masyarakat semakin memahami pentingnya vaksin dan target 100 persen warga DKI divaksin dapat tercapai.

Baca juga: Rahmat Effendi Kumpulkan HRD Perusahaan di Kota Bekasi untuk Ajak Karyawan Segera Vaksin

“Mereka yang belum vaksin ini adalah yang belum paham pentingnya vaksinasi Covid-19, ada juga yang tidak percaya Covid-19 sehingga tidak perlu vaksin. Tapi angka itu sebetulnya sedikit sekali dibanding yang sudah divaksin,” ungkapnya.

Progres vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota telah melampaui 100 persen sejak beberapa pekan lalu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim, pemerintah daerah kesulitan mencari warga yang belum divaksin karena saking banyaknya yang divaksin.

“Sekarang ini (vaksinasi) agak menurun karena jumlahnya sudah mencapai 100 persen. Jadi sudah banyak sekali sekarang yang sudah divaksin dan tidak mudah mengerahkan orang datang ke sentra untuk vaksin,” ujar Ariza di DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Menurut Ariza, masyarakat yang belum divaksin biasanya yang hanya beraktivitas di lingkungan rumahnya atau jarang ke luar rumah.

Baca juga: Sudirman Said Ajak Generasi Muda Masuk PMI agar Jumlah Relawan Bertambah

Mereka enggan bepergian jauh karena takut terpapar atau mungkin karena memiliki riwayat komorbid.

Meski begitu, Ariza menegaskan Pemprov DKI sebelumnya telah melampaui target vaksinasi harian yang ditetapkan Presiden RI Joko Widodo sebesar 100.000 dosis per hari.

“Warga yang keluar rumah itu umumnya sudah divaksin jadi memang bukan kami tidak bisa bikin 100.000 per hari (vaksinasi),” katanya.

“Tentu kami siap selama ini bahkan lebih dari itu tapi yang jadi masalah adalah warganya sendiri," imbuhnya.

"Ini bukan animonya (rendah) tapi karena memang sudah hampir mendekati selesai. Tapi kami sedang menyisir yang belum divaksin kira-kira begitu ya,” tambah mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini.

Secara terpisah Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, ada kemungkinan pandemi Covid-19 di Ibu Kota berakhir paling cepat awal 2022.

Namun, masyarakat setiap hari akan tetap menjalani protokol kesehatan (prokes) saat keluar rumah.

Baca juga: Kebakaran Lapas Tangerang Renggut Puluhan Nyawa, LPSK: Bisa Saja karena Dugaan Kelalaian

“Pandemi berakhir masih bisa paling cepat mungkin awal tahun depan, tapi sesudah itu kita harus berpikir Covid tetap selalu ada dan kita tetap lakukan 3T,” kata Ngabila dalam diskusi virtual.

Menurutnya, untuk memastikan nol kasus Covid-19 di Jakarta merupakan hal yang sulit. Karena itu, masyarakat bakal terus hidup berdampingan dengan virus tersebut.

Karena itu, Pemprov DKI terus berupaya untuk terus menuntaskan program vaksinasi Covid-19. Pemerintah DKI harus memastikan 14 juta orang yang beraktivitas di Jakarta sudah divaksin.

“Harapan kita nantinya tidak hanya 11 juta penduduk DKI tapi 14 juta penduduk yang beraktivitas di DKI di siang hari sudah lengkap vaksinasi dua dosis sehingga herd imunity bisa tercapai,” ujarnya.

Sementara itu beredasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, total vaksin Covid-19 yang sudah disuntikan kepada warga mencapai 17.147.588 dosis.

Rinciannya, dosis pertama mencapai 10.124.301 dosis, sedangkan dosis kedua 7.023.287 dosis.

Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved