Berita Bekasi

Banyak Pedagang Pasar Induk Cibitung Gagal Divaksin Covid-19 karena tak Lolos Skrining

Program vaksinasi Covid-19 digelar di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi. Namun, banyak pedagang justru gagal vaksin karena tak penuhi syarat.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Rangga Baskoro
Isep Kadarisman Kasubbag Tata Usaha (TU) UPTD Pasar Induk Cibitung mengatakan banyak pedagang yang tak lolos skrining saat digelar vaksinasi Covid-19. 

Berkurangnya pembeli sayuran di Pasar Induk Cibitung membuat para pedagang terpaksa menjual sayuran dengan harga yang murah, seperti Sari (45) pedagang cabai rawit merah.

Ketika banyak pembelinya, Sari bisa menyetok lebih dari 10 karung cabai rawit merah yang ludes dibeli oleh pasar-pasar di Kota Bekasi.

Baca juga: Polisi Grebek Toko Kosmetik yang Sering Dikunjungi Pemuda dan Remaja, Ternyata ini Alasannya

"Dulu pas Juni dan Juli selalu kehabisan stok, padahal waktu itu harganya Rp60.000 per kilogram. Satu karung kan itu isinya 50 kilogram," ujar Sari.

Kini, Sari terpaksa harus mengurangi pembelian cabai rawit merah menjadi tak lebih dari 5 karung. Berkurangnya pembeli menjadi alasan utamanya.

Terlebih lagi, cabai rawit merah kini hanya dijual seharga Rp12.000 per kilogram.

"Sekarang beli lima karung juga deg-degan takutnya enggak habis. Kalau enggak habis ya terpaksa jual murah, daripada busuk," ungkapnya.

Menurut Isep, melimpahnya stok beberapa komoditas sayuran terjadi sejak awal Agustus lalu. Hanya terdapat satu komoditas sayuran saja yang mengalami kenaikan harga, yaitu tomat.

Baca juga: Waspada Kasus Penipuan Modus Mengatasnamakan Bea Cukai, Kemenkeu Sri Mulyani: Jangan Sampai Tertipu!

"Yang lain relatif turun harganya, kalau tomat biasanya kan Rp5.000 per kilogram, sekarang jadi Rp10.000-15.000. Itu saja yang naik," kata Isep.

Kenaikan harga tomat terjadi karena berkurangnya pasokan tomat dari petani di wilayah Bandung, Pangalengan dan Garut. Alhasil, pihaknya kini harus memesan tomat dari wilayah di luar Pulau Jawa.

"Karena tomat di daerah (Jawa) kosong, akhirnya kami ambil dari Bali, Medan dan Padang," tuturnya.

Isep Kadarisman Kasubbag Tata Usaha (TU) UPTD Pasar Induk Cibitung mengatakan stok komoditas sayuran dipastikan aman hingga akhir tahun.

Hal itu dikarenakan menurunnya minat masyarakat untuk membeli sayuran sehingga menyebabkan stoknya melimpah.

"Kalau stok sih aman ya, paling enggak hingga akhir tahun. Karena kan pembelinya sekarang juga berkurang," ujar Isep.

Baca juga: KA Walahar Ekspres Jurusan Cikarang-Purwakarta Kembali Beroperasi, Wajib Tunjukkan Bukti Vaksin

Seperti komoditas cabai rawit merah yang stoknya mencapai 25 ton per hari dan bawang putih yang mencapai lima ton per hari.

"Bahkan stok kami surplus ya untuk beberapa komoditas, seperti cabai rawit merah itu pembelinya berkurang," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved