Berita Daerah

AKP Supriyatin yang Tangannya Ditembak Bandar Narkoba, Ternyata Pernah Gagal Jadi TNI

AKP Supriyatin yang tangannya pernah ditembak bandar narkoba, ternyata bercita-cita jadi anggota TNI.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
warta kota/miftahulmunir
AKP Supriyatin memperlihatkan bekas luka tembakan senjata api dari bandar Narkoba di lengan Tangan Kanannya. 

Selama tujuh tahun atau sampai pangkatnha Brigadir Kepala Supriyatin dinas sebagai anggota Satuan Intelkam Polres Metro Jakarta Barat. Akhirnya pada tahun 2010 ia mendaftar sekolah perwira.

Beberapa bulan mengenyam pendidikan perwira di Lido, Supriyatin kemudian lulus mendapat pangkat Inspektur Dua (Ipda) pada tahun 2011.

Memulai karir Perwira, AKP Supriyatin menjadi Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (KSPK) Polsek Kebon Jeruk selama empat bulan.

Ungkapan Narkoba AKP Supriyatin

Empat bulan menjadi KSPK, Supriyatin kemudian ditarik sebagai Panit Narkoba Polsek Kebon Jeruk dan ia membuktikan kinerjanya. Pasalnya, ia bersama tim berhasil mengungkap ganja seberat 120 Kg di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Ungkap ganja pada tahun 2011 dengan total ratusan Kg itu cukup besar pada masa itu. Supriyatin kemudian mendapat reward untuk pindah ke Polsek Kalideres sebagai Panit Narkoba.

Pria dua anak ini kemudian menunjukan kinerja terbaiknya dan pada tahun 2012 ia mengungkap ganja di Perumahan Bencongan, Tangerang sebanyak 390 kilogram. Supriyatin dibanjiri penghargaan dari pimpinannya pada saat itu, mulai dari Kapolres Metro Jakarta Barat hingga Direktur Narkoba Polda Metro Jaya.

"Barang bukti 390 Kg tersangka orang Aceh pada saat itu, sebelum saya ditarik ke Satres Narkoba Polres Jakbar, saya ungkap ganja lagi seberat 20 kilogram," jelas dia.

Baca juga: Novi Rizki Rilis Lagu Dangdut Terbarunya yang Berjudul Mantan Sumo

Tahun 2013 ia resmi bergabung di Unit III sebagai Kasubnit II Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat. Dua tahun AKP Supriyatin di Unit III, ungkap narkoba dengan berbagai modus berhasil diungkap.

Akhirnya pada tahun 2016 ia ditarik ke Unit I sebagai Kasubnit I Narkoba Polres Metro Jakarta Barat. Ungkapa pertama di Unit satu adalah ia mengungkap ganja dalam koper seberat 16 kilogram pada 26 Maret 2016.

Pada tahun yang sama, ia juga mengungkap ganja hidroponix di Aparteman Grend Day Pluit, Jakarta Utara pada 20 Mei 2016. Tidak lama berselang, Supriyatin kembali mengungkap sabu di dalam power bank seberat 30 kilogram 24 Juni 2016.

Terakhir pada 31 Agustus 2016 ia mengungkap sabu jaringan internasional Malaysia seberat 15 kilogram.

"Pada Maret 2017 saya kemudian menangkap artis yaitu Ridho Roma, pada saat itu saya sudah pindah ke Unit III," kata Sipriyatin.

Supriyatin kemudian mendapat penghargaan untuk menjadi Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren pada tahun 2017. Satu tahun di Polsek Tanjung Duren, Supriyatin kemudian geser menjadi Kanit Reskrim Polsek Tambora pada 2018 silam.

Baca juga: LeBron James Bertanding Melawan Putranya di Dunia Game, Hadir Dalam Space Jam: A New Legacy

Sebagai Kanit Tambora, ia mampu mengungkap empat kilogram sabu dan 5.000 pil ekstasi.

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved