Berita Karawang
Bupati Ragukan Data yang Sebut Kabupaten Karawang Masuk Lima Besar Kemiskinan Ekstrem se-Jawa Barat
Data yang sebut Kabupaten Karawang masuk lima besar penduduk miskin ekstrem se-Jawa Barat diragukan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meragukan data mengenai Kabupaten Karawang masuk lima besar penduduk miskin ekstrem se-Jawa Barat.
Disebutkan 25 desa di wilayah Karawang masuk kategori miskin ekstrem berdasarkan data Badan Pusat Statistik.
Pernyataan terkait penduduk di 25 desa di Kabupaten Karawang alami kemiskinan ekstrem itu, disampaikan oleh Wakil Presiden Maruf Amin dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Menurut Cellica Nurrachadiana, 25 desa yang wilayahnya masuk di daftar warga miskin ekstrem mayoritas berada di Pesisir Utara Karawang.
Baca juga: Kabupaten Karawang Alami Kemiskinan Ekstrem, Bupati Cellica Nurrachadiana Kumpulkan 25 Kepala Desa
Baca juga: Kabupaten Karawang Masuk Lima Besar Kemiskinan Ekstrem se-Jawa Barat Langsung Ditindaklanjuti Bupati
Baca juga: Bupati Karawang Panik Kumpulkan 25 Kepala Desa Akibat Masuk Lima Besar Kemiskinan Ekstrem
Dari hasil keterangan para kepala desa dengan data yang ditunjukkan mereka data dari BPS itu tidak sepenuhnya benar.
"Makanya kita enggak tahu hitungannya seperti apa. Karena yang disampaikan pak kades itu data yang sebenarnya tidak seperti itu."
"Jadi kalau misalnya di lapangan kan jujur mereka yang lebih tahu," ujarnya seusai rapat bersama para kepala desa di Galeri Seni Budaya Pemda Karawang, pada Jumat (1/10/2021).
Berdasarkan data pemerintah pusat, kemiskinan ekstrem di Kabupaten Karawang mencapai 4,51 persen.
Jumlah warga yang masuk penduduk miskin ekstrem berjumlah 106.780 warga.
Jika dibagi 25, maka masing-masing desa rata-rata warga yang miskin ekstrem ada 4.200.
Akan tetapi, sejumlah kepala desa, kata Cellica, dari 11 ribu sekian itu memang ada yang masuk kriteria 14 kategori miskin.
Namun, dari data mereka hanya 100 orang saja atau 0,05 persen saja.
Lalu, dalam satu desa itu hanya ada 5.000 KK, sehingga diragukan jika 4.000 KK miskin ekstrem.
Meski demikian, kata Cellica, adanya data itu menjadi suatu kebaikan bagi Karawang, khususnya 25 desa itu.