Berita Karawang

Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Karawang, Kepala Desa Pasirjaya Sebut Datanya Tidak Betul Sepenuhnya

Kepala Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Abdul Hakim tanggapi soal data yang menyebut penduduk Kabupaten Karawang alami kemiskinan ekstrem.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
Humas Barisan Muda Ummat (BMU)
Kepala Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Abdul Hakim tanggapi soal data yang menyebut penduduk Kabupaten Karawang alami kemiskinan ekstrem. Foto Ilustrasi: Kemiskinan ekstrem 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Kepala Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Abdul Hakim turut tanggapi soal data yang menyebut penduduk Kabupaten Karawang alami kemiskinan ekstrem.

Data itu ialah data dari Badan Pusat Statistik menyatakan wilayah Kabupaten Karawang masuk lima besar kategori kemiskinan ekstrem.

Bahkan disebut sebanyak 25 desa di Kabupaten Karawang yang masuk dalam kategori penduduk miskin ekstrem.

Dikatakan Abdul Hakim, data kemiskinan di Desa Pasirjaya mencapai angka 4.000 keluarga.

Baca juga: Karawang Miskin Ekstrem, Kepala Desa Jatimulya: Kategori Miskin Parah 300 KK Tapi Tidak Ekstrem Juga

Baca juga: Penduduk di Kabupaten Karawang Alami Kemiskinan Ekstrem, Bupati: Enggak Tahu Hitungannya Seperti Apa

Baca juga: Bupati Ragukan Data yang Sebut Kabupaten Karawang Masuk Lima Besar Kemiskinan Ekstrem se-Jawa Barat

"Memang ada (miskin ekstrem), tapi seberapa persennya," ujar dia.

Ia mengatakan, mayoritas penduduk Desa Pasirjaya petani, ada juga nelayan.

Misalnya di Dusun Tanjungbaru.

"Selain itu, di Tanjungbaru mengandalkan pariwisata. Meski pengunjung menurun," ungkap dia.

Abdul mengaku tak masalah dengan data kemiskinan ekstrem yang dikeluarkan pemerintah.

Menurutnya, itu sebagai upaya pemerintah menanggulangi kemiskinan.

"Engga masalah itu, itu kan niatan baik pemerintah. Walaupun memang datanya tidak betul sepenuhnya" ujarnya.

Sementara, Kepala Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes, Ato Purtoni turut menanggapi.

Ato Purtoni menjelaskan, jumlah penduduk Desa Jatimulya ada 11.000 orang dengan 2.500 kepala keluarga.

Jumlah rumah bilik 130 unit dan yang nyaris roboh tiga unit.

Di desanya sekitar 60 karyawan pabrik dan 200 buruh non pabrik terkena pemutusan hubungan kerja efek dari pandemi.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved