Wawancara Eksklusif
Andreas Adi Siswa: Jojo Enggak Punya Bakat, Makanya Harus Kerja Keras
Pada waktu itu, orangtua saya berpikir bahwa jadi atlet tidak menjamin dalam kehidupan, saya benar-benar tidak boleh jadi atlet.
Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Dedy
Iya, dari kecil, mungkin naluri dia ya. Saya kasih contoh di usia 15 tahun dia pernah dapat hadiah waktu itu Rp 15 juta. Dari uang itu dia masih mau membagi ke orang yang membutuhkan.
Dia pernah dishare dokter ada pasien kena penyakit apa gitu, matanya besar. Pasien tadi berobat BPJS tapi kan tetap ada obat yang harus dibeli sendiri.
Jonatan bilang ke saya, "Pa, Jo mau bantu". Saya tanya kok mau bantu, bisa saja info ini bohong. Dia bilang, "Enggak Pa, saya yakin". Berarti kan dia punya keyakinan bahwa setiap kita memberi, kita jangan pikirkan bakal disalah gunakan karena niatnya membantu. Itu dari Rp 15 juta dikirim separuhnya Rp 7 jutaan.
Nah setelah itu dia berangkat tuh mau lomba di Bali, namanya Liga Badminton. Dia masih pemain cadangan. Pas di sana, pemain yang harusnya main itu sakit, jadi Jonatan sebagai pemain cadangan ikut main.
Nah itu pemain muda jadi tulang punggung kebetulan menang terus, puji Tuhan banget.
Hadiah yang didapat luar biasa. Dia memberi Rp 7,5 juta ke orang, Tuhan kembalikan kalau enggak salah hampir 20 kali lipat dari Rp 7,5 juta.
Itu memang suatu mukjizat bahwa apa yang dia beri, kita enggak meminta imbalan, Tuhan pasti balas luar biasa. Itu sebuah kemurahan Tuhan.
Ada lagi dia baca berita kalau ada kecelakaan di Yogyakarta. Dia suka baca yang ada orang-orang menderita.
"Pah, ini kasihan ada orang kecelakaan bapak ibunya meninggal, kalau enggak salah anaknya (masih bayi) sekarat dan harus dioperasi".
Bapaknya itu meninggal di tempat akibat kecelakaan motor. Saya lalu naik pesawat ke situ, nganterin Jonatan. Langsung bawa uang buat bantu orang itu.
Bapak ibunya meninggal, anaknya sekarat, masih bayi. Waktu mau kasih bantuan, kami sempat disangka yang menabrak. Tapi setelah dijelaskan, pihak keluarga mengerti, sampai ada yang menangis.
Jonatan sudah merebut medali emas Asian Games, kemudian membawa Indonesia memenangkan Piala Thomas 2020. Sebagai orangtua, apa harapan bapak selanjutnya?
Kalau impian saya, satu. Mudah-mudahan kalau Tuhan berkenan dan Jonatan diberkati, ya harapan saya sih juara Olimpiade.
Saya bilang, "Jo, kamu bertahan ya, ikut Olimpiade latihan dari sekarang, salah satunya itu kamu jangan married dulu ya.
Tapi kembali lagi sama yang di atas ya, kalau menghendaki Jojo bisa di Olimpiade ya puji Tuhan, itu jadi kenangan prestasi yang enggak bisa dilupakan seumur hidup walaupun dia sudah Asian Games, sudah Thomas Cup.
SEA Games dan PON sudah, mudah-mudahan bisa olimpiade. Waktu olimpiade kemarin saya bilang ke anak saya, "Jojo percaya papa, semua orang punya kesempatan, enggak ada yang mustahil.