Berita Karawang

Hujan Deras, Air Meluap Deras di Objek Wisata Green Canyon Karawang, Ini Penyebab Utamanya

Sebab, di daerah Ciomas sebagai hulu sungainya itu lebar dan di Green Canyon menyempit.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Hujan deras, mengakibatkan debit air meluap deras di objek wisata Green Canyon Kampung Tonjong Roke, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Kamis (4/11/2021) sore. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Hujan deras, mengakibatkan debit air meluap deras di objek wisata Green Canyon Kampung Tonjong Roke, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Kamis (4/11/2021) sore.

Debit air tinggi membuat air Sungai Cibeet itu meluap hingga ke area objek wisata Green Canyon.

"Iya itu kejadian hari ini, sore tadi. Jam tepatnya berapa kurang tahu," kata Petugas Pintu Air Sungai Cibeet, Yudi Mayonk, pada Kamis (4/11/2021).

Menurutnya, meluapnya air sungai itu karena efek penyempitan sungai.

Baca juga: Potensi Hujan Lebat Masih Terjadi, BPBD Minta Warga di Permukiman Aliran Sungai Jangan Lengah

Baca juga: Warga Perumahan Bumi Nasio Indah Bekasi Mayoritas Lansia, Jika Banjir Datang Langsung Jantungan

Sebab, di daerah Ciomas sebagai hulu sungainya itu lebar dan di Green Canyon menyempit.

"Seperti menimbulkan efek bandang, padahal itu hanya sebatas efek leher botol," terang dia.

Sementara itu pihak Dinas Pariwisata, dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Karawang, Jawa Barat meminta para pengelola wisata pantai dan alam untuk berhati-hati.

Pasalnya, saat ini mulai memasuki musim hujan. Curah hujan terjadi dengan intensitas tinggi.

 

BERITA VIDEO : BANJIR BANDANG DI KOTA BATU MALANG

 

"Para pengelola wisata pantai dan wisata alam terutama di daerah selatan agar tetap hati-hati dan waspada di musim entitas perubahan iklim, sudah memasuki musim hujan," kata Kepala Dinas Pariwisata, dan Budaya (Disparbud) Karawang, Yudi Yudiawan, pada Kamis (4/11/2021).

Yudi menerangkan para pengelola wisata harus terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG. Kemudian juga terus melakukan koordinasi dengan petugas pintu air, pengawasan sungai dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang.

"Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, baik ditutup untuk pengunjung dulu. Sekali lagi pengelola wisata pantai dan wisata alam di Karawang agar tetap hati-hati dan waspada karena sudah memasuki musim hujan," jelas Yudi.

Baca juga: Perbaikan Tanggul Tak Kunjung Selesai, Warga Pondok Gede Permai Bekasi Was-was Banjir Lagi

Baca juga: Banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah Bekasi Mulai Surut BPBD Tetap Siapkan Petugas dan Perahu Karet

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Karawang, Yasin Nasrudin, meminta wisatawan maupun masyarakat waspada terhadap cuaca ektream ini. Sebab, saat ini sudah memasuki musim hujan dan diprediksi hingga Februari 2022.

"Kalau tempat wisata alam itu alhamdulillah dati pengelola langsung menutup sementara jika cuaca ekstrem," kata dia.

Dirinya juga memerintahkan anggota untuk terus melakukan pengawasan di lapangan khususnya derah aliran sungai yang berpotensi terjadi luapan.

Para camat dan kepala desa juga sudah diminta agar meningkatkan kewaspadaan cuaca ekstrem ini.

"Kami mengingatkan masyarakat dan semua pihak agar waspada menghadapi bahaya La Nina yang berpotensi terjadi saat musim hujan ini. La Nina dapat meningkatkan curah hujan hingga bisa menimbulkan banjir bandang, longsor dan angin puting beliung," tandasnya.


 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved