Covid19

Virus Corona Omicron Berasal dari Virus Flu Biasa? Begini Penjelasan Ahli

Para peneliti menduga, virus Covid-19 Omicron berasal dari virus flu biasa dan memperoleh setidaknya satu dari puluhan mutasinya.

Editor: Panji Baskhara
shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi: Para peneliti menduga, virus Covid-19 Omicron berasal dari virus flu biasa dan memperoleh setidaknya satu dari puluhan mutasinya. 

TRIBUNBEKASI.COM - Diduga, virus corona omicron berasal dari virus flu biasa.

Dugaan virus Covid-19 omicron berasal dari flu biasa ini diungkap para peneliti.

Para peneliti menduga, virus Covid-19 omicron memperoleh setidaknya satu dari puluhan mutasinya.

Yakni dengan mengambil potongan materi genetik dari virus lain, seperti virus penyebab flu biasa.

Baca juga: Ancaman Varian Omicron, Gubernur Anies Baswedan Tunda Soft Launching JIS dan IYC 2021

Baca juga: Afrika Selatan Dikucilkan Sejumlah Negara Gara-gara Virus Corona Omicron, Ini Kata Cyril Ramaphosa

Baca juga: Virus Corona Omicron Ditemukan di Arab Saudi, Jemaah Umrah Asal Indonesia Tetap Diperbolehkan Masuk?

Sebab, menurut mereka, urutan genetik varian Omicron ini tidak muncul dalam versi virus corona sebelumnya, yang disebut SARS-CoV-2.

Tetapi ada di mana-mana di banyak virus lain termasuk virus yang menyebabkan flu biasa, dan juga dalam genom manusia.

Peneliti dari Cambridge, perusahaan analitik data berbasis di Massachusetts, AS, Venky Soundararajan menyebut varian Omicron membuat dirinya terlihat "lebih manusiawi".

"Dengan memasukkan potongan khusus ini ke dalam dirinya sendiri, Omicron mungkin membuat dirinya terlihat "lebih manusiawi," yang akan membantu menghindari serangan oleh sistem kekebalan manusia," katanya, dikutip Tribunnews.com dari Reuters, Sabtu (4/12/2021).

Hal ini bisa berarti virus lebih mudah menular, dan kemungkinan hanya menyebabkan penyakit ringan atau tanpa gejala.

Namun para ilmuwan belum mengetahui apakah Omicron lebih menular daripada varian lainnya.

Juga tentang kemungkinan menyebabkan penyakit yang lebih parah atau akan menyalip Delta sebagai varian yang paling mendominasi.

Menurut Soundararajan, perlu beberapa minggu untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Sementara, sel-sel di paru-paru dan sistem pencernaan dapat menampung SARS-CoV-2 dan virus corona flu biasa secara bersamaan, menurut penelitian sebelumnya.

"Koinfeksi semacam itu memicu terjadinya rekombinasi virus, sebuah proses di mana dua virus berbeda dalam sel inang yang sama berinteraksi sambil membuat salinan dirinya sendiri, menghasilkan salinan baru yang memiliki beberapa materi genetik dari kedua 'orang tuanya'."

"Mutasi baru ini pertama kali dapat terjadi pada orang yang terinfeksi kedua patogen ketika versi SARS-CoV-2 mengambil urutan genetik dari virus lain," kata Soundararajan dan rekannya dalam sebuah penelitian, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved