Berita Daerah

Natalina Prihatin Pemkot Depok Kurang Perhatian pada Penyandang Disabilitas, Akses Pendidikan Minim

Para penyandang disabilitas di Kota Depok ternyata mengalami hambatan dalam beraktivitas, salah satunya mereka kesulitan di sektor pendidikan.

Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Muhamad Fajar Riyandanu
Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesa (PPDI) Depok, Natalina berharap Pemkot Depok memperhatikan kebutuhan pendidikan penyandang disabilitas. 

TRIBUNBEKASI.COM, DEPOK - Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesa (PPDI) Depok, Natalina, berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bisa lebih memperhatikan penyandang disabilitas terutama dalam akses pendidikan.

"Kami minta kepada Pemkot Depok supaya anak-anak kami bisa ikut bersekolah, mengeyam pendidikan itu penting,” kata Natalia saat ditemui di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di Wisma Hijau Cimanggis, Depok, Kamis (9/12/2021).

Baca juga: Ariel NOAH dan BCL Jadi Juri, Acara X Factor Indonesia 2021 Diprediksi Meroket

“Masih banyak teman-teman kita yang sudah besar tapi dia tidak sekolah," imbuhnya.

Ia menilai, jumlah lembaga pendidikan khusus tidak sebanding dengan jumlah penyandang disabilitas di Kota Depok. Menurut Natalia, jumlah penyandang disabilitas yang terdata di PPDI Kota Depok sebanyak 751 orang.

"Di Kota Depok ini kan hanya ada 12 Sekolah Luar Biasa (SLB). 11 milik Swasta dan 1 Negeri. Tapi itu belum maksimal, karena 1 sekolah itu gak sampai 50 orang yang diterima karena keterbatasan. 1 kelas paling 8 orang yang diterima," sambung Natalina.

Selain akses ke sekolah, Natalina juga menyoroti minimnya jumlah tenaga pendidik khusus SLB. Ia menyebut, tenaga pendidik SLB di wilayah Depok mayoritas tidak memiliki latar belakang pendidikan SLB.

Baca juga: 4.587 Jenazah Dimakamkan Secara Prokotol Covid-19 di Kota Bekasi Sejak Maret 2020 Hingga 2021

"Karena satu sekolah itu masih kurang (tenaga pendidik) dan mereka itu guru-guru yang bukan lulusan SLB. Guru biasa, pendamping-pendampingnya juga. Ada juga yang ditarik dari pekerja sosial," paparnya.

Menanggapi sejumlah keluhan tersebut, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menyebut akan memberikan beasiswa kepada sejumlah penyandang disabiltas melalui program Kartu Depok Sejahtera (KDS).

Ia menyebut, Pemkot Depok telah menganggarkan uang sebesar Rp 6 miliar yang difungsikan untuk membantu akses layanan publik ke warga kurang mampu, lansia, dan penyandang disabilitas.

Baca juga: UPDATE Erupsi Gunung Semeru, Pencarian Korban Hilang Sempat Terhenti, Ada Apa?

"Untuk santunan kematian, rumah tidak layak huni, bantuan pangan langsung, pelatihan, termasuk juga di dalamya ada beasiswa untuk anak-anaknya baik SD, SMP, SMA dan kedepan termasuk untuk perguruan tinggi," kata Imam saat ditemui di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di Wisma Hijau Cimanggis, Depok pada Kamis (9/12/2021), siang.

Imam menyebut, penerima beasiswa sekolah tingkat SD dan SMA akan menerima Rp 2 juta per tahun. Sementara tingkat SMP akan menerima Rp 3 juta per tahun.

"InsyaAllah kedepan akan ada beasiwa untuk masyarakat miskin yang melanjutkan D3 sampai S1," pungkas Imam.

Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved