Covid19

Virus Corona Varian Omicron Terdeteksi dengan Tes WGS atau PCR SGTF, Apa Itu? Ini Penjelasan Menkes

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan penyebaran virus corona omicron meningkat dan kini bisa terdeteksi dengan Tes WGS atau PCR SGTF.

Editor: Panji Baskhara
Shutterstock/creativeneko via Kompas.com
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan penyebaran virus corona omicron meningkat dan kini bisa terdeteksi dengan Tes WGS atau PCR SGTF. 

TRIBUNBEKASI.COM - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan penyebaran virus corona omicron meningkat.

Kini penyebaran kasus Covid-19 omicron mewabah dari 72 negara menjadi 97 negara pada minggu lalu.

"Sudah terbukti tingkat kemampuan netralisasi virus pasca imunisasi dan vaksinasi menurun terhadap omicron dibanding varian lain," ujarnya dalam konferensi Pers virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/12/2021) malam.

Ada kemungkinan besar orang yang sudah divaksinasi lengkap maupun booster tetap tertular omicron.

Baca juga: Kemungkinan Kasus Virus Corona Varian Omicron di Indonesia Meningkat, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Baca juga: Virus Corona Omicron Menyebar Cepat, Mewabah di 89 Negara Termasuk Indonesia, Berikut Penjelasannya

Baca juga: Virus Corona Varian Omicron Menyebar Sangat Cepat, Kemenkes Mengimbau Masyarakat Tidak Keluar Negeri

"Di Indonesia, kita sudah sampaikan bahwa ada office boy yang kena, sekarang kita sudah dapat mengonfirmasi tenaga kebersihan tersebut terkenanya pada 8 Desember, berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, seorang wanita Indonesia yang datang pada 27 November dari Nigeria," kata Budi.

Budi menegaskan, Indonesia perlu memperketat kedatangan luar negeri dan karantina agar kasus yang datang dari luar negeri dapat terdeteksi.

Adapun metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi varian omicron adalah dengan tes WGS (Whole Genome Sequencing) atau PCR SGTF/S Gene Target Failure.

"PCR dengan SGTF (yang berfungsi sebagai marker) tidak 100 persen seperti WGS, namun kemungkinan besar bisa mendeteksi omicron dalam waktu 4-6 jam saja, sedangkan WGS membutuhkan waktu 3-5 hari," jelas Menkes.

Kasus Omicron di Indonesia

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melaporkan dua pasien konfirmasi varian omicron pada Jumat (17/12/2021).

Laporan tersebut menambah jumlah kasus omicron di Indonesia menjadi tiga kasus, dikutip dari laman Kemenkes.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan, dua pasien tersebut diektahui dari hasil pemeriksaan sampel 5 kasus probable omicron, bagi WNI yang baru kembali dari luar negeri.

“Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris."

"Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet,” ungkap dr Nadia, Jumat lalu.

Adapun pasien omicron pertama terkonfirmasi pada Kamis lalu atas inisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved