Berita Kriminal
Terekam Kamera CCTV, Pria Berkebutuhan Khusus Dianiaya di Pinggir Jalan, Videonya Viral di Medsos
S (45), pria berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas jadi korban penganiayaan pinggir jalan.
Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM - S (45), inisial seorang pria berkebutuhan khusus menjadi korban penganiayaan.
Aksi penganiayaan penyandang disabilitas ini terjadi di Jalan Bahagia Raya, Sukmajaya, Depok, Jumat (31/12/2021).
Peristiwa penganiayaan penyandang disabilitas terekam CCTV ini diunggah akun Instagram @infodepok_id, dua hari lalu.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria dengan setelan serba hitam dorong korban hingga tersungkur ke aspal.
Baca juga: Viral di Media Sosial, Wajah Wanita Ini Babak Belur Diduga Jadi Korban Penganiayaan Suaminya Sendiri
Baca juga: Istri dan Sepupunya Kepergok Berhubungan Badan, Sang Suami Murka Hingga Kalap Melakukan Penganiayaan
Baca juga: Seorang Nenek Menjadi Korban Penganiayaan Tetangganya Sendiri, Diduga Gara-gara Parkiran Kendaraan
Dari keterangan saksi bernama Nendi, korban dipukul dibagian wajah hingga terpental dan tersungkur di depan sebuah salon kecantikan.
Akibat penganiayaan tersebut, ujar Nendi, korban mengalami luka lecet di kaki dan sikut akibat gesekan dengan aspal."
"Korban juga mengalami memar di wajah. "Korban dipukul dengan tangan kosong,"kata Nendi di lokasi kejadian pada Senin (3/1/2021).
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang makaroni ini menambahkan, peristiwa penganiayaan terjadi sekira pukul 12.30 WIB.
Menurut Nendi, pelaku bersama teman wanitanya berhenti untuk membeli makaroni di tokonya.
Mereka memesan makaroni dari dalam mobil tanpa keluar.
Saat itu, korban datang dan meminta uang kepada teman wanita pelaku.
"Nah yang perempuanĀ ini mungkin kaget. Dia teriak, terus pelaku turun dari mobil dan mukul korban," jelas Nendi.
Usai memukul korban satu kali, pelaku langsung kembali ke mobil dan cabut dari lokasi.
Menurut Nendi, korban S sering celam-celum di Jalan Bahagia Raya.
Masih menurut Nendi, warga dan pedagang setempat pun terbiasa menghadapi korban yang meminta-minta.
"Mungkin pelaku bukan orang sini. Jadi gak kenal dan sampai emosi," tukasnya.
(TribunnewsDepok.com/M29)