KPK OTT Pepen

Ade Puspitasari, Anak Wali Kota Bekasi, Sebut Penangkapan Ayahnya Merupakan Pembunuhan Karakter

Dalam sambutannya itu, Ade Puspitasari menyebut jika Rahmat Effendi yang juga sebagai ayahnya tidak bisa disebut OTT.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dedy

4. MS

- Sebagai Penerima

1. RE

2. MB

3. MY

4. WY

5. JL

Diberitakan sebelumnya, Firli Bahuri ungkap kronologis penangkapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan belasan orang lainnya, Kamis (5/1/2022).

Di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Firli Bahuri mengatakan, pihaknya mendapat informasi masyarakat terkait adanya penyerahan uang kepada penyelenggara negara.

Adanya laporan tersebut, tim Satgas KPK langsung bergerak ke sebuah lokasi di wilayah Kota Bekasi.

"Tim mendapat informasi jika uang akan diserahkan oleh MB selaku Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Bekasi kepada Wali Kota Bekasi.

Kemudian, tim melakukan pengintaian dan mengetahui jika MB telah masuk ke rumah dinas Wali Kota Bekasi.

MB diketahui membawa sejumlah uang dan diduga telah diserahkan kepada Wali Kota Bekasi.

"Tim KPK selanjutnya sekitar pukul 14.00 WIB bergerak mengamankan MB pada saat keluar dari rumah dinas Wali Kota" ujar Firli Bahuri.

Kemudian, tim KPK masuk ke rumah dinas Wali Kota dan mengamankan beberapa pihak.

Diantaranya RE selaku Wali Kota Bekasi, MY, BK dan beberapa ASN Pemkot Bekasi.

Selain itu ditemukan bukti uang dengan jumlah miliaran dalam pecahan rupiah.

"Secara paralel tim juga melakukan penangkapan terhadap beberapa pihak swasta antara lain NV di wilayah Cikunir, AA di Daerah Pancoran serta SY di daerah Sekitar Senayan Jakarta" terangnya.

Selanjutnya, kata Firli Bahuri, seluruh pihak yang diamankan dibawa ke gedung merah putih KPK untuk dilakukan pemeriksaan.

"Malamnya sekitar jam 19.00 wib tim KPK juga bergerak mengamankan MS dan JL masing-masing di rumah pribadinya di Bekasi."

"Kamis, 6 Januari 2022, tim KPK juga kembali mengamankan 2 orang yaitu WY dan LBM alias Anen beserta bukti uang ratusan juta dalam pecahan rupiah"

"Seluruh bukti uang yang diamankan dalam kegiatan tangkap ini sekitar Rp 3 miliar rupiah dan buku rekening bank dengan jumlah uang sekitar Rp 2 Miliar" paparnya.

Daftar 14 Orang Diamankan KPK di Kota Bekasi dan Jakarta

Rahmat Effendi alias Pepen, terjaring OTT tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Kota Bekasi, Rabu (5/1/2022).

Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung KPK, Jakarta Selatan mengungkap terkait penangkapan Rahmat Effendi bersama belasan orang lainnya.

Firli Bahuri membenarkan, pria akrab disapa Pepen sebagai orang nomor satu di Kota Bekasi ditangkap tim Satgas KPK.

"Tindak pidana korupsi di wilayah Kota Bekasi, adapun penjelasan kami sampaikan, terkait kegiatan tangkap tangan dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan sesuatu oleh penyelenggaraan negara, atau yang mewakili terkait dengan pengadaan barang dan jasa, serta lelang jabatan di Pemerintahan Kota Bekasi," ucapnya.

Dikatakan Firli Bahuri, pada kegiatan tangkap tangan, tim KPK mengamankan 14 orang Rabu 5 Januari 2022 sekira 14.00.

"Penangkapan dilakukan di beberapa tempat wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, dan di wilayah Kota Jakarta" ujarnya.

Diketahui, 14 orang tersebut antara lain:

- RE, Wali Kota Bekasi periode 2013-2018 dan periode kedua 2018-2022.

- A, swasta, Diretur PT ME.

- NP, Makelar tanah.

- BK, Staff sekaligus ajudan daripada saudara RE

- MB Sekretaris penanaman modal dan PTSP Kota Bekasi

- HR, Kasubbag TU sekretariat daerah Kota Bekasi

- SY, direktur PT KBR dan PT HS

- HD direktur PT KBR dan PT HS

- MS, Camat Rawalumbu

- JL, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kota Bekasi

- AM, Staff Dinas Perindustrian

- MY, Lurah Katisari

- WY, Camat Jatisampurna

- LBM, swasta

Kata Kuasa Hukum Rahmat Effendi

Noval Al-Rasyid, Penasehat Hukum Rahmat Effendi menuturkan, dirinya akan menemui pihak keluarga kliennya itu.

Pertemuan tersebut akan membahas mengenai kemungkinan pendampingan hukum terhadap dugaan kasus yang menjerat pria yang akrab dengan sapaan Pepen itu.

"Kami mau ngomong ke keluarga dulu sekarang. Kalau selama ini memang saya biasanya ditunjuk sebagai pengacara beliau"

"Tapi dengan objek dan perkara yang lain," katanya Noval Al-Rasyid saat ditemui di Pemerintah Kota Bekasi, Kamis (6/1/2021).

Noval menerangkan belum ada keputusan dari pihak keluarga setelah Rahmat Effendi diamankan KPK.

Ia juga belum ditunjuk secara resmi untuk mendampingi Pepen, lantaran belum ada kepastian mengenai status hukum kliennya.

"Kalau yang ini belum ada penunjukkan karena KPK belum memberikan keterangan yang pasti terkait objek,"

"Subjek dan pidananya. Kalau statusnya terperiksa, semua juga bisa jadi terperiksa," tuturnya.

Namun demikian, Noval mengakui bahwa kliennye memang menjadi salah satu orang yang diamankan oleh KPK.

Rahmat Effendi dikatakannya dibawa penyidik seusai mengikuti rapat paripurna bersama DPRD Kota Bekasi.

"Saya sih mendengar setelah kegiatan paripurna, habis makan siang lah. Kalau dimananya saya enggak tahu. " kata Noval.

Hingga kini, Noval juga mengaku tak mengetahui perihal kasus yang menjerat pria yang akrab disapa Bang Pepen itu.

"Enggak tahu saya (kasusnya). Kita tunggu saja klarifikasi dari KPK," ucapnya.

Ruang Kepala Dinas Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi Dalam Pengawasan KPK

Pasca OTT itu, penyidik KPK segel ruang Kepala Dinas Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi.

Pantauan di lokasi, ruangan Disperkimtan Kota Bekasi di lantai 3 Gedung Plaza Pemerintah Kota Bekasi disegel.

Sebuah pintu menuju ke dalam ruangan tersebut diketahui dilengkapi dengan sistem akses fingerprint.

Setelah itu, terlihat beberapa meja dan kursi di sisi kanan dan kiri yang biasa ditempati oleh para staf dari Dinas Perkimtan.

Di sana, hanya terlihat beberapa orang yang masih bekerja.

Tepat di ujung lorong sebelah kiri merupakan ruang kepala dinas yang telah diberi segel berlogo KPK.

Segel bertuliskan 'DALAM PENGAWASAN KPK' itu, dipasang tepat di sela-sela pintu.

Sementara itu, berdasarkan infomasi yang berhasil dihimpun, ruangan kepala dinas disegel pada Rabu (5/1/2021) malam kemarin.

"Katanya disegel tadi malam. Tapi saya belum tahu secara pasti, baru sekarang mau ke kantor," ucap seorang staf yang enggan disebutkan namanya, Kamis (6/1/2021).

Ia juga tak mengetahui secara pasti apakah Kepala Dinas Perkimtan Kota Bekasi, Jumhana Lutfi, juga turut dibawa penyidik KPK atau tidak.

"Kalau itu saya enggak tahu, yang jelas tadi malam sudah enggak komunikasi lagi dengan beliau," tuturnya.

Warga Bekasi Kecewa

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terjaring operasi tangkap tangan (OTT) tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Kota Bekasi, Rabu (5/1/2022).

Penangkapan Rahmat Effendi oleh KPK jelas membuat geger masyarakat Kota Bekasi.

Selain kaget, mereka merasa kecewa lantaran pemimpin wilayahnya lagi-lagi terjerat kasus dugaan korupsi.

Sebab, sebelumnya pada tahun 2010 lalu, Mochtar Mohamad ditangkap KPK.

Mochtar Mohamad ditangkap KPK lantaran kasus suap Piala Adipura yang merugikan negara Rp 5,5 miliar.

"Kok bisa dua kali punya pemimpin, tapi dua-duanya ketangkep KPK. Saya sebagai warga Kota Bekasi sangat kecewa," ungkap seorang warga bernama Dito (32), Kamis (6/1/2021).

Padahal menurutnya, Rahmat Effendi membawa banyak perubahan pada wajah Kota Bekasi selama dua tahun menjabat.

Pembangunan infrastruktur dirasakannya mengalami perubahan yang signifikan.

"Secara pembangunan, menurut saya jauh lebih baik dari pada sebelumnya. Eh tapi kok malahan yang sekarang (Rahmat Effendi) terjerat korupsi juga," katanya.

Warga lain bernama Hanum mengharapkan agar Kota Bekasi memiliki sosok orang yang amanah memegang teguh kepercayaan yang diberikan masyarakat.

Saat ini, sambung Hanum, masyarakat Kota Bekasi mengalami sebuah masa krisis kepercayaan terhadap jajaran Pemkot Bekasi.

"Ya bayangin saja, dua kali berturut-turut wali kota kena KPK. Kejadian ini sangat memprihatinkan dan membuat kami krisis kepercayaan," ungkap Hanum.

(TribunBekasi.com/BAS/ABS/JOS)

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved