Berita Karawang
Bikin Kesal, Bupati Karawang Akan Awasi Perbaikan Jembatan KW 6 yang Ambles Tak Lama Diresmikan
"Jadi kemarin kebetulan kita tahu. baru, belum, berapa lama saya resmikan Jembatan Kepuh. Baru dua minggu dua ambles ambruk, alasannya longsor,"
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana meminta pihak ketiga bertanggungjawab atas amblesnya Jembatan KW 6 atau Kepuh Kelurahan Karawangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.
Hal itu dikatakannya saat Apel Kesadaran Nasional di Plaza Pemda Karawang, pada Senin (17/1/2022).
Cellica terlihat kesal, sebab belum satu bulan diresmikan jembatan itu ambles dengan alasan longsor.
Kontraktor harus dapat mempertanggungjawabkan atas pekerjaan tersebut.
Baca juga: Diterjang Sungai Citarum, Tanah Penopang Tanggul di Cabangbungin Retak-retak Hingga Ambles
Baca juga: Puluhan Makam Baru Covid-19 di TPU Mangunjaya Tambun Selatan Ambles, Ini Penyebabnya
"Jadi kemarin kebetulan kita tahu. baru, belum, berapa lama saya resmikan Jembatan Kepuh. Baru dua minggu dua ambles ambruk, alasannya longsor," ujar dia.
Dia mengaku akan memantau secara langsung proses kegiatan perbaikan jembatan yang ambles tersebut.
"Izin pak wakil, pak sekda saya akan memantau. saya minta pihak ketiga mempertanggungjawabkannya. Sehingga tidak menjadi opini yang tidak baik terhadap Pemda Karawang," imbuh dia.
BERITA VIDEO : JEMBATAN KW 6 KARAWANG AMBLES, PENGAMAT: INI TAMPARAN KERAS DAN BIKIN MALU
Cellica berharap semua pihak bersama-sama membangun Karawang jauh lebih baik dengan benar dan sesuai aturan.
"Harapan saya kita harus melakukan dan perubahan itu. Juga harapan kita bersama sama-sama untuk membangun Karawang yang jauh lebih baik," tandasnya.
Jembatan KW 6 atau Kepuh di Kelurahan Karawangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang ambles.
Padahal jembatan yang menelan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Karawang sebesar Rp 10 miliar itu belum satu bulan diresmikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, pada Rabu, (29/12/2021) lalu.
Pantauan TribunBekasi.com, jembatan itu ambles bagian sisi dekat saluran irigasi kurang lebih sepanjang 20 meter.
Material jembatan itu yang menempel pada sisi saluran irigasi itu longsor sehingga membuat kontruksi jembatan itu ambles.
Di titik jembatan ambles itu ditutupi terpal biru. Lalu dipasang papan pemberitahuan 'hati-hati ada pekerjaan jembatan'.
Sehingga jembatan itu hanya dapat dilalui sepeda motor, untuk mobil tidak bisa melintasi jembatan tersebut.
Lalu dibagian bawah jembatan terdapat tulisan 'Mohon Maaf Jalan Ditutup Total Sampai Selesai Pengerjaan'.
Minta APH selidiki
Pengamat Pemerintahan, Asep Agustian, mengaku heran konstruksi jembatan itu bisa ambles, padahal baru selesai dibangun pada akhir tahun 2021.
"Padahal jembatan ini baru selesai, malah baru diresmikan Bupati Cellica, kok langsung rusak. Berarti laporan ke Bupati bohong dong, kalau pekerjaan ini sudah selesai sesuai perencanaan," kata Asep pada Minggu (16/1/2022).
Asep, yang juga Ketua Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi) Karawang, meminta Pemkab Karawang menindak tegas pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang, serta kontraktor pelaksana yang bekerja asal-asalan.
"Ini jelas-jelas membahayakan masyarakat karena kerusakannya parah. Beton penyangga dan coran dalam kondisi ambles gitu," kata Asep.
Asep Agustian menilai pembangunan jembatan KW 6 dilakukan asal-asalan, dan tidak mengutamakan kualitas kontruksi sehingga cepat rusak.
Padahal jembatan dengan lebar 7 meter dan panjang 43,50 meter itu menjadi penghubung Kecamatan Rawamerta dengan Kecamatan Karawang Barat.
Moblitas masyarakat kedua wilayah itu sangat tinggi, sehingga banyak yang melintasi jembatan tersebut.
"Saya sudah melihat langsung kerusakan jembatan itu dan sangat berbahaya sekali untuk masyarakat pengguna jalan. Itu kontruksinya sudah tidak benar, jika tidak segera ditangani bakal meluas kerusakkannya" katanya
Asep juga meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan menangani kasus amblasnya jembatan ini. Dia yakin, jika APH turun pasti menemukan pelanggaran.
"Pertanyaannya mau tidak APH turun ke lapangan? Kalau untuk Dinas PUPR saya tidak yakin mereka turun," katanya.
Sementara ketika Kepala Dinas PUPR Karawang Dedi Achdiat dihubungi melalui telepon, teleponnya tidak aktif.
Pantauan TribunBekasi.com, konstruksi jembatan itu ambles di bagian Karang Pawitan. Sebagian dinding tanggul jembatan longsor ke saluran irigasi.
Akibatnya bagian bahu jembatan, yang digunakan untuk pedestrian ambles cukup dalam, menimbulkan patahan, retakan sepanjang 20 meter di bagian jalan jembatan yang terbuat dari beton.
Titik konstruksi yang patah itu ditutupi terpal biru. Namun dari terpal yang tersingkap bisa dilihat celah kosong di bawah jalan jembatan, yang berisiko tinggi terjadi patah baru bila mendapat beban.
Maka, di jalan jembatan itu dipasangi bambu secara melintang, dan rambu pemberitahuan "hati-hati ada pekerjaan jembatan", agar tak ada kendaraan yang melewati bagian itu.
Dengan kondisi jembatan yang ringkih itu, jembatan KW 6 hanya dapat dilalui sepeda motor. Mobil tidak boleh melintasi jembatan tersebut.
Lalu di bagian bawah jembatan terdapat papan bertuliskan "Mohon Maaf Jalan Ditutup Total Sampai Selesai Pengerjaan".
Obet (30) warga setempat mengaku heran jembatan yang baru saja diresmikan dan dibuka itu mengalami kerusakan.
"Iya, baru juga dibuka jembatannya sudah rusak, ambles gini," katanya.
Dia berharap agar jembatan rusak itu segera diperbaiki. Jika tidak tentu akan membahayakan masyarakat yang menggunakan kendaraan.
"Iya harus cepat-cepat diperbaiki, karena semakin parah dan bahaya ini nantinya," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Jembatan-KW-6-Karawang-amblas-2.jpg)