Breaking News
BREAKING NEWS: Dua Warga Karawang Terpapar Omicron Melalui Transmisi Lokal
Cellica juga mengingatkan agar warga untuk segera vaksin. Baik dosis pertama, kedua maupun booster.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengumumkan ada dua warganya terpapar virus Covid-19 varian Omicron melalui transmisi lokal.
Hal itu dikatakan dalam unggahan akun instagtam resmi Bupati Karawang @cellicanurrachadiana, pada Senin (24/1/2022) malam.
"Sore tadi kami mendapat kabar bahwa ada 2 masyarakat kami teridentifikasi Omicron virus melalui transmisi lokal. Semoga Allah SWT segera berikan kesehatan dan bisa kembali berkumpul dengan keluarga tercinta," kata Cellica.
Dia melanjutkan, penyebaran Omicron terus meningkat di Indonesia. Bahkan mulai masuk di Karawang.
Baca juga: Pasien yang Meninggal Dunia Akibat Terpapar Covid-19 Varian Omicron Ternyata Warga Jakarta Selatan
Baca juga: Pasien Varian Omicron Boleh Isoman, tapi Harus Memenuhi Syarat-syarat ini
Dirinya berharap agar tidak ada peningkatkan tinggi kasus Omicron di Karawang.
"Mengingat penyebarannya yang cukup masif, kami berharap Karawang akan baik-baik saja. Dan semoga kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan," katanya.
Cellica juga mengingatkan agar warga untuk segera vaksin. Baik dosis pertama, kedua maupun booster.
"Jangan lupa segera vaksin yang belum divaksin baik dosis 1 dan dosis 2, dan segera booster bagi yang sudah dosis 2," kata Cellica.
BERITA VIDEO : MENKES SEBUT JAKARTA MEDAN PERANG OMICRON
Terkahir, dia meminta agar warga Karawang selalu waspada dan tetap menjaga protokol kesehatan.
"Serta tetap waspada dengan selalu jaga protokol kesehatan. Minimal jangan lupa pakai masker ya," tutupnya.
Nakes berharap tak separah seperti pandemi gelombang kedua
Kepala UPTD Puskesmas Perumnas 2, Ariska berharap lonjakan Covid-19 varian Omicron, yang diprediksi mencapai puncaknya pada Februari mendatang, tak separah saat varian Delta.
Pasalnya, para tenaga kesehatan di tingkat puskesmas sangat kewalahan menangani pasiem-pasien, baik yang dirujuk maupun yang isolasi mandiri.
"Ya waktu Juli sampai Agustus tahun lalu, memang kasus Delta tinggj sekali. Kami setiap hari harus melayani pasien-pasien di rumahnya dan puskesmas," ungkap Ariska saat dikonfirmasi, Minggu (16/5/2022).