Berita Karawang
Gawat, Penambahan Kasus Covid-19 di Karawang Meningkat Cepat, Aep Syaepuloh Curiga Akibat Omicron
Dia mencurigai penambahan cepat kasus Covid-19 diduga karena Omicron. Sebab, Omicron ini memiliki tingkat penyebarannya yang lebih cepat
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang mengalami peningkatan cukup cepat.
Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan Karawang, terjadi penambahan sebanyak 21 kasus.
Untuk pasien dirawat bertambah dua sehingga total sebanyak 39 orang, isolasi mandiri bertambah 19 sehingga total sebanyak 162 orang.
Sedangkan total kasus 43.705 dan pasien sembuh 41.638 serta meninggal 1.866.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkab Karawang Tunda Pembelajaran Tatap Muka Selama Dua Pekan
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Melonjak, Polisi Gencarkan Kembali Razia Tempat Hiburan Malam
Atas kondisi itu, Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau handsanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Makanya kita imbau masyarakat tetap prokes, jangan sampai engga pakai masker," kata Aep, pada Kamis (3/2/2022).
Menurut Aep, peningkatan cepat kasus Covid-19 terjadi pada pertengahan Januari 2022.
Padahal sebelumnya, penambahan kasus Covid-19 hanya satu atau dua kasus saja.
BERITA VIDEO : RELA ANTRE BERJAM-JAM UNTUK TES COVID-19
"Memang peningkatannya cukup tinggi dan cepat penambahannya," ucapnya.
Dia mencurigai penambahan cepat kasus Covid-19 diduga karena Omicron.
Sebab, Omicron ini memiliki tingkat penyebarannya yang lebih cepat dibadingkan Delta.
Data terakhir pasien Omicron di Karawang ada sebanyak 3 orang dari transmisi lokal dan 21 orang dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dalam hal ini pekerja migran.
Baca juga: Omicron Meluas, Kapolres Karawang Intruksikan Jajaran Polsek Turun ke Jalan Ingatkan Prokes
Baca juga: Lonjakan Kasus Omicron Bikin Agenda Street Racing Polda Metro Ditunda
"Masih ada 29 indikasi Omicron, masih menunggu hasil dari Labkesda Provinsi Jawa Barat," imbuh dia.
Menurutnya, ada beberapa klasifikasi kasus Covid-19 yang terindikasi varian Omicron. Diantaranya, CT value atau cycle threshold value dibawah 30, lalu sakit batuk, pilek, tenggorokan, serta demam yang berbeda dirasakannya.