Berita Jakarta
TEROBOSAN BARU: Pantau Sampah Warga Kini Cukup Lewat Handphone, Ini Aplikasinya
Bermodalkan barcode, setiap sampah yang disetor ke petugas sampah dapat diketahui identitasnya.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM --- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan melakukan terobosan guna memantau sampah bagi warganya.
Kini, pengangkutan sampah di lingkungan warga Jakarta Selatan dapat dipantau melalui handphone (HP).
Sebuah aplikasi tengah dijajaki Sudin Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Selatan. Nantinya, sejumlah lokasi bakal menerapkannya.
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin pun meninjau langsung kesiapan aplikasi Kaktus yang nantinya akan berkolaborasi dengannya.
Baca juga: Praktik Mafia Sampah di TPA dan TPS Liar, Ini Ancaman Sekda Kabupaten Bekasi
Baca juga: Taman Kaohsiung Metropolitan Dulunya Gunung Sampah, Kini jadi Taman dan Kilang Listrik Biogas
Kasudin LH Jakarta Selatan M Amin menjelaskan, penggiat lingkungan hidup mempunyai program untuk memantau alur sampah rumah tangga.
Bermodalkan barcode, setiap sampah yang disetor ke petugas sampah dapat diketahui identitasnya.
Barcode tersebut nantinya akan dipasang di gerobak motor sampah.
Petugas pengangkut sampah serta warga dapat memindai barcode itu dan informasi terkait pun langsung diketahui.
BERITA VIDEO : PEMKAB BEKASI BAKAL SULAP TPS LIAR KALI CBL JADI ZONA HIJAU
Seperti dari mana sampah diangkut, waktu pengangkutan, berapa banyak sampah, dan jenisnya.
"Simpelnya kita bisa tahu apa saja sampah yang kita buang dan kita bisa tahu sampah kita sudah sampai mana," ujar Amin, dalam keterangan yang diterima, Jumat (11/2/2022).
"Jadi kalau petugas telat setor ke dipo sampah juga ketahuan," lanjutnya.
Menindak lanjuti program tersebut, Amin menuturkan bakal menerapkannya di dua dipo sampah.
Antara lain di Kecamatan Tebet dan Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Baca juga: TPA Burangkeng Kepenuhan, Dinas LH Kabupaten Tutup Sampah TPS Liar Kali CBL dengan Tanah
Baca juga: Sosialisasi Bank Sampah di Sejumlah RW di Kota Bekasi Belum Berjalan, Ini Kendalanya
"Kita sudah diskusi dengan Kaktus dan ketemu dengan mereka. Bagaimana kalau kita terapkan sistem itu di dua tempat tadi," kata Amin.