Berita Kriminal

Pastikan Pengeroyokan Ketum DPP KNPI Bukan Masalah Hutang Piutang, Polisi Selidiki Dugaan Motif Lain

"Itu yang masih kami dalami karena keterangan itu tidak bisa dari keterangan lisan, enggak bisa. Kami harus ada faktanya, faktanya sedang kami gali,

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
Warta Kota
Penangkapan pelaku pengeroyokan terhadap Ketua DPP KNPI Haris Pertama di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (22/2/2022) (Desy Selviany) 

Ia berharap tidak lagi menjadi korban pengeroyokan.

"Saya akan meminta perlindungan kepada LPSK, karena pelaku mengancam akan membunuh saya," tutup Haris. 

Sebelumnya polisi menangkap tiga pelaku yang terlibat pengeroyokan terhadap Haris Pertama.

Ketiga pelaku ditangkap Selasa (22/2/2022) pagi oleh Jatanras Direskrimum Polda Metro Jaya.

Ketiga pelaku yakni MS (44), JT (43), SS (61) ditangkap di Tanjung Priok dan Bekasi.

Dua tersangka MS dan JT eksekutor sementara SS merupakan yang memerintahkan aksi pengeroyokan. Ketiga pelaku berprofesi sebagai debt collector.

Sekjen PBB: Premanisme tak dapat dibenarkan

Sekjen Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor mengecam tindakan penyerangan dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK), terhadap Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama.

“Segala bentuk kekerasan tidak dibenarkan. Saya Sekjen PBB mengecam dan mengutuk keras perbuatan yang dilakukan sekelompok orang yang telah melakukan pengeroyokan dan pemukulan terhadap Ketum KNPI Haris Pertama,” tegas sekjen yang akrab disapa Ferry ini melalui pesan singkatnya.

Ferry minta agar pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus itu, agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.

BERITA VIDEO : LANSIA TEWAS DIKEROYOK DITERIAKI MALING

Penyelidikan diminta tidak hanya pada orang-orang yang melakukan penganiayaan tapi juga aktor intelektualnya.

“Kepolisian harus segera mencari para pelaku dan ditindak tegas. Cara-cara premanisme seperti tersebut tidak dapat dibenarkan dalam sistem hukum di Indonesia, sebab Indonesia negara demokrasi,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Haris diserang ketika baru tiba di RM Garuda Cikini.

Begitu keluar dari mobil, dia diserang lebih dari tiga orang dengan cara dipukuli dengan batu dan benda tumpul lainnya, kemudian kabur dengan sepeda motor.

Sumber: Wartakota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved