Berita Karawang
Waduh, Kabupaten Karawang Cuma Punya 6 Pos Damkar dan 9 Mobil Damkar, Padahal Wilayahnya Luas Sekali
"Juga harus tahu potensi ambil air dan sebagainya. Kita engga bisa mengandalkan pihak lain dalam penanggulangan bencana kebakaran ini," beber dia.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Untuk jumlah armada semprot ada 9, mobil rescue 1, angkutan 1 dan mobil komando ada 1.
"Di tiap pos pembantu ada satu, dan di mako ada 4. Total personil non PNS 167, dan PNS 7 orang," tandasnya.
DPRD Karawang: Tingkatkan Upaya Mitigasi Kebakaran
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karawang meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang meningkatkan upaya mitigasi kejadian kebakaran di pondok pesantren.
Hal itu menyusul kejadian kebakaran Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon.
"Iya tentu kami turut berduka cita atas kejadian kebakaran yang menyebabkan delapan santri meninggal. Melihat itu, kami meminta agar ada sosialiasi terkait migitasi bencana salah satu kebakaran di pondok pesantren," kata Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Karawang, Danu Hamidi kepada TribunBekasi.com, pada Jumat (4/3/2022).
Danu menyebut, Pemkab Karawang dalam hal ini Bidang Pemadam Kebakaran harus memberikan pemahaman para pengurus pondok pesantren maupun santri terkait mitigasi kebakaran.
BERITA VIDEO : MORENO SEJAK PAUD INGIN JADI HAFIZ QURAN
Selain itu, kesiapan alat mitigasi bencana di pondok pesantren juga masih minim.
"Saya lihat memang perlu juga alat pemadam api ringan (Apar), juga pengecekan instalasi dan pemahaman bila terjadi kebakaran apa yang harus dilakukan dalam upaya penyelamatan," beber dia.
Dia menambahkan, saat ini upaya migitasi kebakaran di Karawang masih minim, diantaranya ketersediaan pos pemadam kebakaran dan jumat unit armada kebakaran.
"Iya kami sudah sejak lama mendorong agar mitigasi bencana kebakaran harus ditingkatkan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, musibah kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, pada Senin (21/2/2022) siang.
Akibat musibah itu delapan orang santri meninggal dan tiga luka-luka.
Delapan orang santri yang meninggal ini sebelumnya tidak bisa menyelamatkan diri dari lahapan si jago merah saat mereka tidur siang di lantai dua gedung pesantren. Diduga penyebab kebakaran karena percikan api dari kipas angin yang mengalami korsleting lalu mengenai kasur di asrama lantai 2 tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Petugas-pemadam-kebakaran-melakukan-pemadaman-api.jpg)