Berita Karawang

Waduh, Kabupaten Karawang Cuma Punya 6 Pos Damkar dan 9 Mobil Damkar, Padahal Wilayahnya Luas Sekali

"Juga harus tahu potensi ambil air dan sebagainya. Kita engga bisa mengandalkan pihak lain dalam penanggulangan bencana kebakaran ini," beber dia.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Istimewa
Foto Ilustrasi: Petugas pemadam kebakaran melakukan pemadaman api --- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat hanya memiliki enam pos damkar (pemadam kebakaran) dan sembilan unit mobil damkar. Padahal Karawang wilayahnya cukup luas dan terus mengalami perkembangan yang pesat. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat hanya memiliki enam pos damkar (pemadam kebakaran) dan sembilan unit mobil damkar.

Padahal Karawang wilayahnya cukup luas dan terus mengalami perkembangan yang pesat.

Mulai dari pertumbuhan penduduk,  pembangunan kawasan permukiman, industri hingga pusat-pusat perekonomian.

Melihat kondisi itu, Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Karawang, Danu Hamidi meminta Pemkab Karawang segera mengambil tindakan cepat untuk melakukan penambahan pos maupun maupun unit mobil damkar.

Baca juga: Cegah Kebakaran Ponpes, BPBD Karawang Bakal Gelar Pelatihan dan Simulasi Memadamkan Kobaran Api

Baca juga: Tawuran di Pondok Melati Bekasi, Sejumlah Pemuda Lempar Batu dan Petasan Hingga Terjadi Kebakaran

Pasalnya, jumlah penduduk di Karawang terus bertambah. Mulai banyak kawasan perumahaan, perekonomian hingga kawasan industri.

"Pemkab Karawang harus segera realisasikan penambahan pos dan mobil damkar. Bagiamana dengan jumlah penduduk yang hari ini sudah 2,3 juta jiwa. Kemudian wilayah-wilayah kawasan industri, perdagangan, pemukiman, juga pasar," kata Danu kepada Warkotalive.com, pada Senin (7/3/2022).

Dia meminta, pemerintah segera menghitung potensi kebencanaan kebakaran khususnya di kawasan padat penduduk serta melihat jangkauan wilayah.

Misalnya, titik antar pos damkar dapat menjangkau radius tempat kebakaran berapa menit waktunya.

BERITA VIDEO : PENYEBAB KEBAKARAN PONPES MIFTAHUL KHOIROT DIDUGA DARI KIPAS ANGIN

"Juga harus tahu potensi ambil air dan sebagainya. Kita engga bisa mengandalkan pihak lain dalam penanggulangan bencana kebakaran ini," beber dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh menerangkan, pihaknya akan melakukan pembelian unit mobil damkar pada 2022.

"Untuk bangun pos belum, tapi kita sudah rencanakan penambahan unit damkar kita mau beli yang 10 ban," beber dia.

Diakuinya, jumlah pos dan unit damkar masih minim. Akan tetapi, pemerintah terbantu dengan ada pos dan unit Damkar milik kawasan industri.

"Setiap kawasan industri supporting pemerintah daerah jika memerlukan damkar. Karena tiap kawasan industri punya mobil damkar," katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Damkar pada BPDB Karawang, Rohmat total pos damkar ada enam. Lima pos pembantu dan satu pos induk atau markas komando.

Untuk jumlah armada semprot ada 9, mobil rescue 1, angkutan 1 dan mobil komando ada 1.

"Di tiap pos pembantu ada satu, dan di mako ada 4. Total personil non PNS 167, dan PNS 7 orang," tandasnya. 

DPRD Karawang: Tingkatkan Upaya Mitigasi Kebakaran

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karawang meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang meningkatkan upaya mitigasi kejadian kebakaran di pondok pesantren.

Hal itu menyusul kejadian kebakaran Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon.

"Iya tentu kami turut berduka cita atas kejadian kebakaran yang menyebabkan delapan santri meninggal. Melihat itu, kami meminta agar ada sosialiasi terkait migitasi bencana salah satu kebakaran di pondok pesantren," kata Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Karawang, Danu Hamidi kepada TribunBekasi.com, pada Jumat (4/3/2022).

Danu menyebut, Pemkab Karawang dalam hal ini Bidang Pemadam Kebakaran harus memberikan pemahaman para pengurus pondok pesantren maupun santri terkait mitigasi kebakaran.

BERITA VIDEO : MORENO SEJAK PAUD INGIN JADI HAFIZ QURAN

Selain itu, kesiapan alat mitigasi bencana di pondok pesantren juga masih minim.

"Saya lihat memang perlu juga alat pemadam api ringan (Apar), juga pengecekan instalasi dan pemahaman bila terjadi kebakaran apa yang harus dilakukan dalam upaya penyelamatan," beber dia.

Dia menambahkan, saat ini upaya migitasi kebakaran di Karawang masih minim, diantaranya ketersediaan pos pemadam kebakaran dan jumat unit armada kebakaran.

"Iya kami sudah sejak lama mendorong agar mitigasi bencana kebakaran harus ditingkatkan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, musibah kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, pada Senin (21/2/2022) siang.

Akibat musibah itu delapan orang santri  meninggal dan tiga luka-luka.

Delapan orang santri yang meninggal ini sebelumnya tidak bisa menyelamatkan diri dari lahapan si jago merah saat mereka tidur siang di lantai dua gedung pesantren. Diduga penyebab kebakaran karena percikan api dari kipas angin yang mengalami korsleting lalu mengenai kasur di asrama lantai 2 tersebut. 

 


 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved