Berita Tokoh

Jadi Kepala BPBD Jawa Barat, Dani Ramdan Selalu Mengingat Dua Peristiwa Ini

Belum lama jadi Kepala BPBD Jawa Barat, ada dua peristiwa besar yang selalu diingat dan membekas di hati pejabat kelahiran Garut 1 Desember 1970 ini.

Warta Kota/Rafsanzani Simanjorang
Dani Ramdan (tengah), Kepala BPBD Jawa Barat, saat memberikan materi di Tahura, Kamis (10/3/2022) 

Sebelum menjabat sebagai Kepala BPBD Jawa Barat, pada tahun 2020 lalu Dani Ramdan pernah dipercaya sebagai Pjs Bupati Pangandaran.

Baca juga: Dani Ramdan Kumpulkan Pengelola Kawasan Industri, Khawatir Pekerja Lokal Kalah Saing

Setahun sesudahnya, sosok pejabat yang menekuni hobi bersepeda ini dipercaya pula sebagai Pj Bupati Bekasi.

Dani Ramdan, sejak kecilnya memang telah berkelana mengukuti jejak sang ayah yang saat itu bekerja sebagai guru.

"Saya TK , kelas I dan kelas II di SD Negeri Cibatu, Garut. Lalu kelas III pindah ke Bandung ikut ayah, di Sarijadi. SMP saya di SMP 12 Setia Budi Bandung, SMAnya di SMA N 2 Bandung dan lulus saya masuk APBN (IPDN)," ujarnya.

Uniknya, saat lulus SMA, Dani Ramdan sempat masuk ke IKIP Bandung.  Saat itu, dirinya mendaftar pula di IPDN dan lolos, sehingga ia memilih masuk ke IPDN.

"Kalau ke IKIP, itu keinginan ayah saya, jadi guru juga tetapi saya dulu pengen jadi camat, bupati. Apalagi dulu IPDN disebut sekolah camat, sehingga saya masuk IPDN," katanya.

Baca juga: Pj Bupati Dani Ramdan Ajak KONI Berkomitmen Rebut Juara Umum Porprov Jabar 2022

Baca juga: Dani Ramdan Ancam Sanksi Pelanggaran Berat Bagi Perusahaan Pembuang Limbah di Kabupaten Bekasi

Posisi camat sempat menjadi cita-cita dirinya. Berawal dari suka organisasi seperti pramuka dan lainnya, Dani mengatakan saat itu dirinya suka mengatur orang.

Ia pun melihat jabatan apa yang bisa untuk mengatur orang, dan akhirnya menjatuhkan pilihan ke IPDN karena bisa bekerja di pemerintahan. 

Dengan menjadi camat, ia merasa bisa memegang satu wilayah. Lucunya, impian jadi camat ternyata tak pernah terwujud. Dani Ramdan bahkan menjadi alumni IPDN yang tak pernah menempati jabatan camat.

"Kalau dulu kan camat kekuasaannya besar. Ternyata saya tidak pernah jadi camat justru jadi bupati (Pj) walaupun sebentar. Tapi lumayanlah di dua daerah," katanya sembari tertawa. (Rafsanzani Simanjorang)

Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved