Berita Nasional
Dinilai Lecehkan Agama, Ketua Komisi VIII DPR Desak Aparat Tangkap Pendeta Saefudin Ibrahim
Yandri Susanto menegaskan, bagi umat Islam Indonesia, masalah toleransi sudah selesai dengan berkomitmen untuk saling menghormati antarumat beragama.
Thobib menyayangkan pernyataan dari Pendeta Saifuddin. Dirinya menilai yang disampaikan Pendeta Saifuddin terkait pesantren dan ayat Al-Quran adalah hal yang salah.
Baca juga: DMI Kabupaten Bekasi Menolak Surat Edaran Menteri Agama Soal Aturan Pengeras Suara Masjid dan Musala
"Tidak pada tempatnya Pendeta Saifuddin mengklaim pesantren melahirkan kaum radikal. Dia lupa bahwa Gus Menteri terlahir dari lingkungan pesantren dan juga keluarganya memiliki pesantren," kata Thobib.
Menurut Thobib, Yaqut tidak dengan pernyataan Pendeta Saifuddin tersebut.
Selama ini, Thobib mengatakan Yaqut selalu memprioritaskan kebijakan mengenai pesantren.
"Tentu Menag tidak setuju dengan pernyataan Pendeta Saifuddin. Gus Menteri bahkan menjadikan kemandirian pesantren sebagai salah satu program prioritasnya,” jelas Thobib.
Selain itu, Thobib juga menilai pernyataan Pendeta Saifuddin tentang ayat-ayat Al-Quran adalah salah.
Baca juga: Menteri Agama Bandingkan Suara Adzan dari Toa Masjid dengan Gonggongan, Sekjen PBB: Introspeksi Diri
Al-Quran, kata Thobib, adalah kitab suci yang diyakini sempurna oleh umat Islam. Thobib menilai tidak pada tempatnya tokoh agama mengeluarkan statement terkait kitab suci umat lain, apalagi dengan cara yang bisa menyinggung.
Yaqut, kata Thobib, selama ini terus mengajak tokoh agama untuk tidak menyampaikan pendapat, apalagi di muka umum, yang bukan menjadi kompetensinya.
Para tokoh agama, termasuk Pendeta Saifuddin, menurut Thobib, semestinya lebih mengedepankan usaha untuk merajut kerukunan. (Tribunnews.com/Reza Deni)