Berita Karawang
Tiap Tahun, Volume Sampah di Karawang Sejak Ramadan Hingga Sepekan Libur Lebaran Selalu Meningkat
Peningkatan sampah itu terjadi karena ada peningkatan konsumsi di masyarakat selama Ramadan.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG ---- Volume sampai di Karawang, Jawa Barat meningkat mencapai 8.576 ton usai libur Lebaran Idul Fitri 1443/ 2022.
Kepala Sub Koordinasi Pelayanan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Karawang (DLHK) Karawang, Ade Sukardi mengatakan peningkatkan volume sampah di Karawang terlihat dari penghitungan sampah masuk di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS).
Peningkatan terjadi sejak awal Ramadan hingga sepekan setelah libur lebaran.
"Peningkatan sampah di Kabupaten Karawang sejak awal Ramadan sampai seminggu setelah lebaran sudah menjadi tren di setiap tahunnya, karena jumlah penduduk masyarakat Karawang terus meningkat," kata Ade, pada Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Dilanda Banjir Selama 13 Jam, Kawasan Perumahan Taman Cibodas Berantakan, Penuh Lumpur dan Sampah
Baca juga: Banyak Warga Masih di Kampung Halaman, Volume Sampah di Kota Bekasi Pasca Lebaran Belum Meningkat
Ade menerangkan, sampah di Kabupaten Karawang didominasi dari sampah rumah tangga, pasar tradisional, pasar modern, dan perkantoran.
Peningkatan sampah itu terjadi karena ada peningkatan konsumsi di masyarakat selama Ramadan.
"Kita lihat kan tingkat konsumi selama Ramadan biasanya meningkat, apalagi sekarang ini aktivitas kegiatan ada pelonggaran," beber dia.
Dikatakan Ade, peningkatan sampah di TPAS sampai saat ini mencapai 21.440 meter per kubik di kalikan 0,4 ton per kubik dengan total jumlah sebanyak 8.576 ton per kubik.
BERITA VIDEO : 472 TON SAMPAH DIANGKUT DARI KAMPUNG NELAYAN
Sejauh ini pihaknya masih terus berusaha mengangkut sampah-sampah yang masih menumpuk utamanya setelah libur lebaran.
"Kami sudah mengerahkan 39 armada di wilayah Karawang kota, wilayah Rengasdengklok 8 armada, wilayah Cikampek 9 armada, dan wilayah Telagasari 4 armada untuk mengangkut sampah yang tersebar di 152 titik Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS)," ungkapnya.
Sementara itu, warga mengeluhkan sampah rumah tangga sudah sepekan tidak diangkut-angkut petugas kebersihan.
"Iya sudah seminggu lebih mau dua minggu malah belum diangkut-angkut sampahnya," kata Aji (33) warga Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari.