Berita Kriminal
Pengakuan Dalang Rekayasa Kematian Jika Berhasil Cairkan Klaim Asuransi Rp 15 M, Ini Rencananya
Wahyu yang mengaku mengalami kerugian Rp 2,8 miliar setelah mengikuti aktivitas investasi bodong EDC Cash, mengaku gelap mata
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Pasalnya, proses pencarian Wahyu yang disebutkan tenggelam lantaran terpental setelah ditabrak mobil Fortuner itu, telah melibatkan banyak unsur dan instansi pemerintah.
Selain kepolisian, pencarian Wahyu juga turut menyertakan tim evakuasi dari Brimob, Basarnas, BPBD Kabupaten Bekasi dan relawan dari komunitas kemanusiaan.
Tak kurang dari 50 orang tim gabungan berpartisipasi dalam pencarian yang dilakukan hingga Minggu (5/6/2022) kemarin.
Baca juga: Relawan Kesulitan Lakukan Pencarian Korban Tenggelam Ditabrak Fortuner di Kalimalang, Ini Sebabnya
Baca juga: Direncanakan Sebulan Sebelumnya, Begini Kronologis Laporan Palsu Korban Tenggelam di Kalimalang
"Jumlah tim gabungan kemarin tak kurang dari 50 orang. Armada pakai 10 perahu karet. Kami sisir Kalimalang hingga sejauh 7 kilometer," tutur Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said di lokasi, Senin (6/6/2022).
Tim gabungan baru berhenti melakukan proses pencarian setelah polisi menemukan kejanggalan pada kasus kecelakaan tersebut, tepatnya pada Minggu sore.
Bahkan pihaknya mendapatkan informasi ternyata Wahyu sama sekali tak terpental dan tenggelam di Kalimalang akibat ditabrak mobil Fortuner.
BERITA VIDEO : MULKI TERTUNDUK MALU KETIKA PERAGAKAN AKSINYA
"Ya menurut kami, ini sangat disayangkan dan mengecewakan. Terlebih seluruh publik yang mengetahui tentang ini, dan sangat disayang kan saja. Yang melakukan ini saya anggap tidak memiliki hati nurani, dan itu ngerjain kepolisian, Basarnas, ngerjain BPBD, komunitas-komunitas relawan yang berhari-hari di sini melakukan pencarian," ucap Said.
Bahkan meski peluang untuk bisa ditemukan dalam kondisi bernyawa sangat kecil, BPBD tetap berupaya semaksimal mungkin hingga diketemukan.
"Kalau kami dari konteks kerelawanan itu, pure unsur kemanusiaan. Kalau ada yang melaporkan orang tenggelam, di mana pun di wilayah Kabupaten Bekasi. Kami tidak menanyakan urusan-urusan lain," katanya.
Ia berharap agar kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tak mencederai rasa kemanusiaan tim gabungan dan relawan yang bersedia melakukan pencarian dari pagi hingga malam.
Tertunduk malu saat disuruh rekonstruksi kejadian
Abdil Mulki (37) merupakan satu dari empat orang yang berperan dalam rekayasa kasus tenggelamnnya pemotor bernama Wahyu Suhada (35) di Kalimalang, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Sabtu (4/6/2022).
Seperti pemeran pengganti atau stuntman, Abdil Mulki menjadi sosok orang yang sengaja menabrakkan dirinya ke Kalimalang dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki KLX bernomor polisi F 6058 FHB.
Kejadian tersebut yang kemudian dijadikan dalih oleh komplotan Wahyu untuk bisa mengklaim asuransi kematian yang nilainya mencapai Rp3 miliar.
Baca juga: Kasus Pemotor Tenggelam Ditabrak Fortuner Ternyata Rekayasa Demi Klaim Asuransi Miliaran Rupiah
Baca juga: Waspada! Sekelompok Pria Mengaku Debt Collector di Jalan Raya Kalimalang, Korban: Semua Enam Orang