Berita Karawang

Jika Demam Tinggi Tak Kunjung Turun, Awas, Bisa Jadi Terserang Penyakit DBD, Segera Bawa ke Faskes

Yayuk menjelaskan, gejala lainnya yang harus diperhatikan ialah tampak lemah dan lesu, timbul bintik-bintik merah

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Tribunnews.com
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD) - Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang meminta masyarakat waspada terhadap wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD). 

"Tempat-tempat potensial menjadi genangan air, misal di talang air rumah, tempat air minum burung ayam, dispenser, itu jadi potensi saranh nyamuk yang terlupakan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, dr Yayuk Sri Rahayu saat dihubungi, pada Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Antisipasi DBD di Kota Bekasi, Dinkes Peringatkan Agar Warga Lakukan Hal InI

Dia juga meminta, masyarakat yang di rumahnya ada kolam agar diisi ikan dan juga jika ada tempat penampungan air yang sulit dijangkau agar diberikan serbuk abate.

"Jangan ada yang menggantung semisal pakaian, juga barang-barang bekas ban, botol jangan sampai menumpuk karena menjadi genangan air sebagai tempat sarang nyamuk," beber dia.

Yayuk meminta agar masyarakat mewaspadai penyakit DBD dengan melakukan upaya pencegahan dan pengendaliannya.

BERITA VIDEO : ANTISIPASI PMK, KADIS KPKP DKI TINJAU KANDANG SAPI

Upaya pencegahan itu melakukan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan 3M plus.

Yakni, menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas.

"Plusnya itu dengan melakukan upaya tambahan seperti memakai kelambu, obat nyamuk. Dan dilakukan fogging sebagai langkag terakhir dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD," katanya.

Waspada angkanya melonjak

Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat mencatat kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) melonjak tinggi pada tahun 2022.

Berdasarkan data, kasus DBD Januari hingga Juni 2022 mencapai 743. Sedangkan pada 2021 periode yang sama, kasus DBD hanya 568.

Angka kematian akibat DBD pada 2022 sebanyak delapan warga. Sementara pada 2021 hingga Juni hanya tiga yang meninggal.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Karawang, dr Yayuk Sri Rahayu mengatakan telah terjadu peningkatan kasus DBD di Karawang pada tahun 2022.

Sepanjang tahun 2022 Januari hingga Juni terdapat 743 kasus. Dengan rincian Januari ada 105 kasus, Februari 57, Maret 109, April 98, Mei 164, dan Juni 210 kasus.

"Tahun 2021 total keseluruhan 929, kalau sampai data Juni 568 kasus. Lebih tinggi tahun 2022 ini," kata Yayuk, saat dihubungi pada Kamis (30/6/2022).

Yayuk melanjutkan, warga yang meninggal akibat DBD juga mengalami peningkatan pada tahun 2022 ini.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved