Berita Bekasi
Tak Ada SPBU di Wilayah Muaragembong, Padahal Kebutuhan Nelayan dan Petani akan BBM Solar Tinggi
Selama ini, petani dan nelayan yang membutuhkan bahan bakar solar untuk kepentingan pertanian dan melaut membeli solar di SPBU Batujaya,
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
Qurtubi mengaku telah mengajukan permohonan agar Pemkab Bekasi membantu pihaknya untuk mendorong investor sehingga SPBU bisa didirikan di Muaragembong.
"Harapan saya tolong sekali agar para nelayan ini dipermudah aksesnya mendapatkan solar bersubsidi. Beri kemudahan rekomendasi khusus buat nelayan. Kedua kalau bisa dibangun SPBU nelayan di Muaragembong agar tak perlu ke Batujaya. Atau mengaktifkan kembali AKR yang sudah tidak beroperasi lama," ujar Qurtubi.
Harus izin ke Subang
Pemerintah dan BUMN pengelola Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diharapkan lebih peka terhadap kondisi terkait distribusi BBM bersubsidi yang menjadi hak bagi para nelayan.
Faktanya, sejumlah nelayan Muaragembong, Kabupaten Bekasi kesulitan mendapatkan BBM solar bersubsidi karena mereka harus mengurus rekomendasi hingga ke Subang.
Bukan hanya itu, SPBU penyedia BBM solar bersubsidi pun lokasinya cukup jauh dari komunitas nelayan Muaragembong.
Sekretaris Desa Pantai Bahagia, Qurtubi menceritakan kesulitan 1.500 nelayan di wilayahnya yang dibatasi regulasi ketika membeli solar bersubsidi.
BERITA VIDEO : NELAYAN SELAMATKAN PRIA KEBUMEN YANG TERAPUNG DI SAMUDRA HINDIA
Sebab, hingga puluhan tahun, tak ada satu pun SPBU yang terdapat di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.
Alhasil, para nelayan diharuskan membeli solar di SPBU Batujaya, Karawang.
"SPBU terdekat sebenarnya ada di Cabangbungin, dekat SMA. Sebenarnya deketan ke situ dari pada ke SPBU Batujaya. Tapi masalahnya enggak ada solar di sana. Adanya dexlite, mahal. Solar BBM ya di Karawang, sekitar 30 kilometer kalau mau ke sana," ungkap Qurtubi saat dikonfirmasi, Senin (4/7/2022).
Selain jaraknya yang lumayan jauh, para nelayan harus mengantongi surat rekomendasi untuk pembelian solar yang mencapai ratusan liter dalam sekali pembelian.
Selama ini, para nelayan Muaragembong tersebut ternyata meminjam surat rekomendasi pertanian untuk bisa membeli solar bersubsidi.
"Setelah dicek lagi, ditemukan bahwa ternyata banyak nelayan yang menggunakan surat rekomendasi punya pertanian. Jadi selama ini nelayan minjem surat itu ke teman-temannya yang masuk gapoktan, untuk beli solar bersubsidi di SPBU Batujaya. Serapan yang seharusnya jatuh ke tangan petani, malah jatuh ke tangan nelayan," tuturnya.
Padahal, jatah solar bersubsidi untuk para nelayan Muaragembong belum pernah dipergunakan sama sekali.