Berita Bekasi

Tak Ada SPBU di Wilayah Muaragembong, Padahal Kebutuhan Nelayan dan Petani akan BBM Solar Tinggi

Selama ini, petani dan nelayan yang membutuhkan bahan bakar solar untuk kepentingan pertanian dan melaut membeli solar di SPBU Batujaya,

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Rangga Baskoro
Ilustrasi, nelayan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Para nelayan Muaragembong itu kesulitan mendapatkan BBM solar bersubdisi karena pengurusan administrasinya harus ke Subang, Jawa Barat. Sementara SPBU terdekat penyedia solar bersubsidi berjarak 30 kilometer dari pantai. 

TRIBUNBEKASI.COM, MUARAGEMBONG --- Miris. Hingga kini tak pernah ada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang didirikan di wilayah pesisir utara Kabupaten Bekasi tersebut.

Padahal kebutuhan BBM solar bersubsidi di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi tinggi, 

Selama ini, petani dan nelayan yang membutuhkan bahan bakar solar untuk kepentingan pertanian dan melaut membeli solar di SPBU Batujaya, Karawang, yang jaraknya cukup jauh.

"Ya kalau beli kami biasanya barengan, naik mobil bak, isi pakai dirigen, angkut pakai mobil. Kalau sendirian naik motor sangat jauh, sudah gitu enggak bisa bawa banyak," kata Timan seorang nelayan Desa Pantai Bahagia saat dikonfirmasi, Senin (4/7/2022).

Baca juga: BBM Subsidi Jenis Solar dan Pertalite Langka, Nelayan Muaragembong Nelangsa Tak bisa Melaut 

Baca juga: Dinas Perikanan Karawang Minta Nelayan Gunakan Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan

Dalam sehari, setidaknya para nelayan membutuhkan 30 liter solar untuk kebutuhan melaut.

Keesokan harinya, mereka kembali harus membeli solar di tempat yang jaraknya lebih dari 30 kilometer tersebut.

Tak hanya nelayan, bahkan petani juga harus membeli solar di tempat tersebut.

BERITA VIDEO : TELEDOR SAAT PENGELASAN KAPAL IKAN TERBAKAR

Bahkan pembelian solar bersubsidi oelh para petani sudah tertata rapih sehingga mereka mengantongi surat rekomendasi dan bisa membeli dengan jumlah yang banyak.

"Kalau petani kan mereka malah ada kelompok tani. Mereka ada surat rekomendasi jadi boleh beli banyak. Kalau kami enggak punya surat rekomendasi karena ngurusnya sulit," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Pantai Bahagia, Qurtubi mengatakan sebenarnya duku terdapat SPBU milik AKR yang berdiri di Muaragembong.

Namun pom bensin tersebut hanya beberapa bulan saja beroperasi dan telah menghentikan kegiatannya sejak belasan tahun lalu.

"Dulu ada pom bensin kecil AKR, tapi cuma beberapa bulan saja, terus langsung tutup. Saya enggak tahu alasannya kenapa," ungkap Qurtubi.

Oleh sebab itu, pihaknya mengajukan untuk membuat SPBU di Muaragembong yang menyediakan BBM bersubsidi, terutama solar yang sangat dibutuhkan oleh para petani dan nelayan.

"Kalau petani kan juga pakai solar buat mesin bajak sawah, tapi memang jumlah enggak banyak. Pemakaian yang banyak itu justru nelayan karena kapalnya banyak yang berbahan bakar solar. Sehari, satu orang butuh 30 liter solar," ungkapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved