Berita Kriminal
Kasus Brigadir J, Berikut Hasil Survei IDM, Tanggapan Pakar Komunikasi Hingga Guru Besar Ilmu Hukum
Kasus Brigadir J jadi sorotan lembaga urvei Indonesia Development Monitoring (IDM) dan ditanggapi pakar komunikasi dan guru besar ilmu hukum.
"Hanya SCI yang dapat dipertanggungjawabkan scara ilmiah. Hasil SCI bisa digugurkan hanya dengan kajian ilmiah yang lebih valid. Karena itu, SCI mampu jawab asumsi subyektif multi tafsir," tutup Emrus Sihombing.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu hukum di Fakultas hukum Universitas Al-Azhar, Suparji Ahmad mengatakan hasil survei IDM dapat jadi referensi Polri, dalam membongkar kasus tewasnya Brigadir J dengan transparan.
"Karena polri telah mendapat dukungan dari masyarakat. Kasus ini adalah ujian bagi institusi Polri di mata publik"
"Maka kita harus dukung penuh pihak kepolisian untuk membuat terang kasus ini,"terangnya Suparji Ahmad.
Tidak hanya itu saja, survei IDM membuktikan kepercayaan masyarakat kepada pihak Polri.
Hal tersebut sebagai langkah polri menunjukkan kinerja yang baik dalam mengungkap kasus kematian Brigadir J ke publik.
Dia menilai, hasil survei IDM akan menambah nilai lebih bagi polri.
Ia harap penyidik Polri jangan sampai terpengaruh dengan opini publik yang berkembang, dan tetap fokus untuk membongkar kasus tersebut secara presisi.
Sebagaimana diketahui, kasus tewasnya brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo jadi perhatian publik di jagat media sosial hingga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Saat mengunjungi Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/7/2022) lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Polri agar mengusut tuntas kematian ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
(TribunBekasi.com/BAS)