Berita Bisnis
Bayar Ziswaf ke Istiqlal Global Fund Kini Bisa via Pospay
Penandatanganan ini dilakukan antara BPMI yang diwakili Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar, dan Direktur Utama PT Pos Indonesia.
"Bayangkan kalau 250 ribu jamaah Masjid Istiqlal setiap Jumat, menggunakan jasa (e-commerce) Istiqlal. Pertama, halal dan tidak ada campur-baur dengan hal yang haram. Kedua, membeli sambil beramal. Jadi enak, kan. Ordernya melalui Istiqlal dan diantar oleh PT Pos. Tepat, cepat, dan terpercaya," katanya.
Ladang Bisnis dan Ladang Amal
Lebih lanjut, Direktur SDM dan Umum PT Pos Indonesia (Persero), Tonggo Marbun, menjelaskan bahwa pihaknya akan mempertajam bentuk-bentuk kerja sama dengan Istiqlal.
Sebab, Istiqlal tidak sekadar masjid atau tempat ibadah saja.
"Ternyata di sini ada madrasah, PAUD bahkan sampai S3, cuma S1 yang tidak ada. Di situ Pospay bisa jadi sistem pembayaran, sarana transaksi keuangan di pendidikan. Kemudian ada pemberdayaan UMKM. Tadi Pak Mulyono (Direktur Utama IGF, Mulyono Lodji) menceritakan mereka punya konsep ekonomi umat yang dikelola secara khusus. Di situ Pospay bisa hadir dan bukan hanya sekadar QRIS tapi juga bisa memfasilitasi layanan keuangan dalam bentuk-bentuk yang lain," kata Tonggo.
Baca juga: Berbalik Naik, Harga Emas Batangan Antam Kamis Ini Naik Rp 5.000 Per Gram, Ini Rinciannya
Baca juga: Punya Tiga Kampus Negeri dan Jaringan Transportasi, Karawang Dilirik Investor Properti dan Industri
Hal senada disebutkan K.H. Nasaruddin Umar.
"Masa depan masjid di Indonesia bukan hanya tempat ibadah saja, tapi juga tempat pemenuhan hajat kebutuhan pokok masyarakat. Bukan hajat spiritual saja, tapi juga mencakup ekonomi dan pendidikan masyarakat, seperti masjid Nabi yang memberdayakan umat," kata sang Imam Besar Masjid Istiqlal asal Bone, Sulawesi Selatan ini.
Pihaknya, lanjut Tonggo, juga akan menyasar secara masif generasi milenial terkait tagline generasi baik generasi Pospay.
Hal ini sangat relevan karena mayoritas user Pospay berasal dari generasi milenial dan diharapkan kampanye ini meningkatkan kepedulian mereka menyalurkan ziswaf melalui Pospay.
"Saya kira jangan (berhenti) di PKS (Perjanjian Kerja Sama). Tapi kita konkretkan segera, kita bangun bisnis modelnya, bisnis prosesnya seperti apa, apakah itu fitur atau layanan baru bersama-sama dengan IGF," ujarnya.
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: Dua Perusahaan Bidang Otomotif Butuh Operator Lulusan SMA/SMK
Baca juga: Temui Istri Ferdy Sambo, Komnas Perempuan Ungkap Kondisinya Shock dan Menangis Terus
Direktur Utama IGF Mulyono Lodji mengatakan pihaknya memiliki banyak potensi bisnis di lingkungan Istiqlal.
Pihaknya ingin melakukan digitalisasi hal tersebut sebagaimana di antaranya kerja sama dengan PT Pos Indonesia.
"Dengan hadirnya digitalisasi akan mempermudah komunikasi kita. Dari PKS (Perjanjian Kerja Sama) ini saya kira akan lahir lagi PKS-PKS selanjutnya sesuai lingkup kita secara produktif, strategis dengan PT Pos, dalam hal logsitik, delivery, dan properti," kata Mulyono.
K.H. Nasaruddin Umar juga mengapresiasi Istiqlal Global Fund (IGF). Unit yang berada di dalam struktur BPMI ini menjalin kerja sama penghimpunan dan penyaluran zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) melalui fitur khusus di aplikasi jasa keuangan milik PT Pos Indonesia, Pospay Syariah.
"Yang paling penting, PT Pos tidak hanya menjadi pelayan horizontal (kebutuhan manusia di dunia), tapi juga pengantar amal jariyah seperti ZISWAF para calon penghuni surga ke langit melalui Pospay dan masih banyak hal lain yang bisa kita kerjasamakan," ucapnya.
Baca juga: Bharada E Jadi Tersangka, Kuasa Hukum Brigadir J Simpulkan Tak Ada Pelecehan Istri Ferdy Sambo
Baca juga: Update Tewasnya Brigadir Yoshua, Bharada E Jadi Tersangka dan Ditahan Mabes Polri