Berita Bisnis
Bayar Ziswaf ke Istiqlal Global Fund Kini Bisa via Pospay
Penandatanganan ini dilakukan antara BPMI yang diwakili Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar, dan Direktur Utama PT Pos Indonesia.
TRIBUNBEKASI.COM — PT Pos Indonesia (Persero) dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) melakukan penandatanganan kerja sama terkait pemanfaatan layanan jasa dan potensi untuk mendukung program kerja Istiqlal Global Fund (IGF).
Kerja sama itu dilakukan diantaranya dengan menghadirkan fitur pembayaran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) melalui aplikasi Pospay.
Penandatanganan ini dilakukan antara BPMI yang diwakili Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar, dan Direktur Utama PT Pos Indonesia (persero), Faizal Rochmad Djoemadi.
Acara pembubuhan tandatangan yang berlangsung santai berbalut apel pagi dan olah raga ini juga dihadiri Direktur Utama IGF, Muljono Lodji; Plt. Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan, Tonggo Marbun; SVP Financial Service Sales and Marketing PT Pos Indonesia (Persero), Haris Husein; dan Satgas Bansos PT Pos Indonesia, Hendra Sari.
"Jadi kami sekarang sudah menyediakan fitur IGF, masuk di Pospay. Artinya, semua ZISWAF yang disalurkan melalui IGF dapat menggunakan (pembayaran) di Pospay, sehingga para user Pospay yang saat ini jumlahnya 2,5 juta, bisa menyalurkan ZISWAF ke IGF melalui Pospay," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi dalam keterangan resminya, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwiek Hargono Minta Warga Ajak Anaknya Imunisasi, Ini Manfaatnya
Baca juga: Sambangi Kota Padang Panjang, News Director Tribun Network Ajak Wali Kota Fadly Amran Ngevlog
Faizal R. Djoemadi mengatakan masyarakat juga bisa menyalurkan ZISWAF ke IGF melalui 4.800 loket PT Pos Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia, dan masih ditambah juga dengan adanya 110 ribu agen Pospay yang menjangkau perdesaan hingga pelosok Indonesia.
"Agen-agen Pospay juga akan memberitahu masyarakat bisa menyalurkan ziswaf ke IGF," ujar Faizal R. Djoemadi.
Selain itu kedua pihak juga akan saling memanfaatkan potensi masing-masing.
Ilustrasinya, Masjid Istiqlal bisa memaksimalkan potensi seputar 4 portofolio bisnis yang dimiliki Pos Indonesia, dan sebaliknya, Pos Indonesia juga bisa memanfaatkan seluruh potensi Masjid Istiqlal.
Imam besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar mengapresiasi pengukuhan kerja sama kedua lembaga milik negara ini.
Baca juga: Harga Rajungan Anjlok 80 Persen, Nelayan Karawang Menduga ini Akibat Perang Rusia-Ukraina
Baca juga: Datang ke Bareskrim Polri, Irjen Ferdy Sambo Masih Gunakan Seragam Dinas Divisi Propam
“PT Pos Indonesia adalah lembaga ekonomi tertua di Indonesia, jadi saya mendukung penuh kerja sama ini. Karena sebagai masjid negara, Istiqlal diminta menjadi semacam guidance bagi masjid-masjid agung syuro di Indonesia. di sini kita bisa melakukan kerja sama,” kata K.H. Nasaruddin Umar.
Istiqlal diminta memberikan pendampingan untuk 800 ribu masjid yang tersebar di seluruh Indonesia. Nasaruddin melihat peluang yang bisa disinergikan dengan PT Pos Indonesia.
Pertama, terkait penyediaan perumahan bagi imam dan muazin. Sebab, PT Pos Indonesia juga memiliki bisnis terkait pengembangan properti.
Kedua, e-commerce masjid. K.H. Nasaruddin Umar menyebutkan pihaknya membuat e-commerce dengan keunggulan khusus, yang di dalamnya terdapat kebutuhan pokok masyarakat.
Pihak PT Pos Indonesia akan mengantarkan pesanan langsung ke masyarakat.
Baca juga: Tembak Menembak Polisi di BNI Gambir, Polda Pastikan Hoax, Ada Unsur Kelalaian dan Kecerobohan
Baca juga: Realisasi Investasi Semester Pertama 2022 di Karawang Mencapai Rp 15,27 Triliun