Komunitas Bekasi
Cara Menangkap Ular Panjang 5 Meter, Efektifkah Pakai Garam? Berikut Tips dari Sahabat Reptil Bekasi
SRB kerap memberi pemahaman kepada warga, bagaimana jika hewan reptil masuk ke permukiman serta cara penanganan jika tergigit.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
"Di markas kami juga terdapat ular phyton dengan panjang lebih dari 5 meter, kami tidak bisa melakukan konservasi kepada ular tersebut karena itu merupakan titipan dari seseorang dan juga ular tersebut tidak akan bertahan di alam jika mereka melepaskannya," ungkap dia.
Riyan menyarankan apabila warga terlanjur bertemu ular, diimbau agar tidak panik. Justru harus terus melihat ular dengan jarak aman agar tetap terpantau pergerakannya.
"Iya pastinya kalau bertemu hewan melata ini panik. Tapi sebaiknya bisa mengontrol rasa ketakutan itu agar hewan reptil seperti ular terlihat pergerakannya," imbuhnya.
Adapun peralatan yang digunakan untuk mengevakuasi hewan reptil meliputi snake hook, grab stick, dan juga karung untuk menaruh hewan yang akan dievakuasi.
Banyak masyarakat percaya, bahwa garam dapur yang ditabur di sekeliling rumah bisa mencegah ular masuk.
Namun sebenarnya, garam tak terlalu efektif untuk mengusir ular. Lebih baik menggunakan wewangian atau bau-bauan yang menyengat seperti karbol.
Mitos soal garam awal mulanya muncul karena berkaitan dengan mistis. Ada yang menaburkan garam lalu dibumbui dengan doa.
Riyan menjelaskan ular phyton dapat mematikan mangsanya dengan menggigit kemudian membelit korbannya hingga tewas.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila hal tersebut terjadi.
"Yang harus dilakukan itu pertama pegang kepalanya, kalau tidak dipegang nanti menyerang dengan menggigit kita. Setelah itu kaki posisi kaki juga harus berada dalam posisi kuda-kuda hal itu dilakukan untuk menghindari belitan ke kedua kaki kita," papar Riyan.
Bila tergigit ular, pertama-tama korban harus ditenangkan agar tidak panik. Kepanikan akan mempercepat aliran darah dan membuat bisa makin menyebar ke seluruh darah.
"Lalu, setelah korban ditenangkan, pihak yang membantu penanganan harus mengidentifikasi jenis ular yang menggigit. Untuk mengetahui ular itu berbisa atau tidak bisa dilihat dari bekas gigitan," jelas dia.
Jika dengan titik-titik luka yang banyak, itu artinya ular tidak berbisa. Sementara itu, bila bekas gigitan hanya dua berarti itu adalah ular berbisa.
"Korban bisa dipakaikan bidai seperti orang patah tulang agar setiap persendian tidak banyak bergerak supaya menghambat penyebaran bisa ular dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat agar cepat mendapatkan pertolongan pertama," jelas dia.
"Tak hanya itu menggunankan air panas untuk mengeluarkan darah juga dapat dilakukan untuk mengurangi penggumpalan darah pada bekas gigitan ular," jelas dia.