Berita daerah

Kang Emil Secara Pribadi Tak Sependapat dengan Wagub Uu Soal Poligami sebagai Solusi Cegah HIV

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, secara pribadi tidak sependapat dengan Ruzhanul Ulum, dalam hal cara pencegahan penyakit HIV.

Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: AC Pinkan Ulaan
Warta Kota/Indri Fahra Febina
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, secara pribadi tidak sependapat dengan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ruzhanul Ulum, dalam hal cara pencegahan penyakit HIV. Keterangan foto: Ridwan Kamil saat menghadiri Urban 20 Mayors Summit di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Rabu (31/8/2022) 

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karawang mencatat sebanyak 1.400 warga terinfeksi HIV/ AIDS.

Disebutkan penularan paling banyak karena kasus LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).

"Sepanjang tahun 2021 ini, ada 1.400 orang terinfeksi HIV/AIDS," kata Sekretaris KPA Karawang Sukarjono, pada Jumat (29/10/2021) lalu.

Sukarjono melanjutkan penyebaran HIV/AIDS di Karawang terus terjadi di tengah pandemi Covid-19.

Untuk mencegah, menangani dan memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS di Karawang pihaknya berkolaborasi dengan berbagak pihak.

Salah satunya juga melakukan penanda tanganan deklarasi bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karawang tentang Pentahelix menuju ending AIDS 2030 di Kabupaten Karawang.

"Ini melibatkan berbagai pihak. Diantaranya akademisi, pihak swasta atau bisnis, komunitas, Pemkab Karawang dan media massa," terang dia.

Dikatakan Sukarjono, saat ini jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang tercatat dari bulan Januari sampai September 2021 sudah mencapai 1.400 orang.

Penularan paling banyak saat ini karena kasus LGBT.

Menurutnya, jumlah tersebut akan terus bertambah jika tidak ada kerjasama dengan berbagai pihak. Pendekatan juga dilakukan dengan cara medis, non medis, struktural maupun kultural. 

“Kita ingin mengukuhkan kembali upaya itu dengan kolaborasi berbagai pihak. Dengan kolaborasi Pentahelix diharapkan kita bisa mendorong percepatan dan inovasi penanggulangan HIV/AIDS, karena didukung semua unsur,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, kasus HIV/AIDS itu seperti fenomena gunung es, di mana kasus yang tidak tercatat itu lebih banyak dibanding yang tercatat.

“Melihat fenomena tersebut, tahun 2021 ini harus menjadi momentum untuk menciptakan sebuah komitmen baru. Demi mencapai tujuan bersama untuk mengakhiri HIV/AIDS pada tahun 2030,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karawang dr. Yayuk Sri Rahayu mengatakan, penyakit menular yang paling diderita masyarakat Karawang saat ini yaitu tuberkulosis atau TBC dan HIV/AIDS.

“Temuan HIV 2021 ada 186 kasus dari yang diperiksa 17.866 orang,” singkatnya. 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved