Berita Kriminal

Hasil Uji Kejujuran Ferdy Sambo Menggunakan Lie Detector Tidak akan Diumumkan ke Publik, Kenapa?

Hasil uji lie detector Ferdy Sambo tak diumumkan ke publik dibenarkan Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.

Editor: Panji Baskhara
Warta Kota/Yulianto
Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, hadir mengikuti rekonstruksi pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, di rumah Dinas, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Rekonstruksi ini menghadirkan lima tersangka yang telah ditetapkan yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf. Rekonstruksi tersebut memeragakan 78 adegan dengan rincian 16 adegan adalah peristiwa yang terjadi di Magelang pada tanggal 4,7,8 Juli 2022. Warta Kota/YULIANTO 

TRIBUNBEKASI.COM - Hasil uji kejujuran dengan alat lie detector Ferdy Sambo tidak akan diumumkan ke publik.

Hasil uji lie detector Ferdy Sambo tak diumumkan ke publik dibenarkan Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.

Irjen Dedi Prasetyo menyebut hasil uji kejujuran Ferdy Sambo ini untuk kepentingan penyidik.

"Hasil uji lie detector projustitia untuk penyidik," katanya saat dihubungi Tribunnews, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR Belum Ajukan Justice Collaborator, Kenapa? Ini Kata Kuasa Hukum

Baca juga: Berbincang dengan Bharada E, Kapolri Sebut Ferdy Sambo Sempat Berucap Rencana Pembunuhan Brigadir J

Baca juga: IPW Setuju Soal Desakan Audit Forensik dan Kinerja Satgasus Merah Putih Dipimpin Irjen Ferdy Sambo

Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan pemeriksaan uji kejujuran dengn lie detector terhadap Ferdy Sambo dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri hingga pukul 19.00 WIB pada Kamis (8/9/2022).

Sebelumnya, Dedi juga menyebut hasil uji kejujuran dari Putri Candrawathi tidak diumumkan dengan alasan yang sama yaitu pro justitia.

"Projustitia itu untuk kepentingan penyidik, artinya untuk penyidik saja," katanya dikutip dari Tribunnews.

Selain Ferdy Sambo dan istrinya, uji kejujuran dengan alat lie detector juga dilakukan terhadap Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf.

Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan hasil dari pemeriksaan terhadap Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf menyatakan jujur.

"Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya no deception indicated alias jujur," katanya dikutip dari Kompas TV.

Andi mengatakan tiap tersangka diberi pertanyaan oleh petugas Puslabfor terkait perannya masing-masing dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

 

"Hanya pertanyaan kunci, berbeda-beda pertanyaan sesuai peran masing-masing," katanya.

Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Di sisi lain, Dedi mengklaim alat lie detector milik Polri yang digunakan ini adalah alat canggih dan diklaim memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen.

Alasan klaim tersebut lantaran alat lie detector milik Polri adalah impor dari Amerika Serikat.

"Alat polygraph yang digunakan oleh kita ini semuanya sudah terverifikasi dan alat polygraph dunia. Alat yang kita punya ini alat dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93 persen," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).

Klaim akurasi ini, kata Dedi, membuat penggunaan lie detector merupakan pro justitia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved