Berita Politik
Ada Tanda-tanda Pemilu 2024 Tidak Jujur dan Adil, Susilo Bambang Yudhoyono: Saya Harus Turun Gunung!
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ingin turun gunung tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil.
TRIBUNBEKASI.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku ada tanda-tanda pemilihan umum (pemilu) 2024 tidak jujur dan adil.
Hal itu disampaikan SBY dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
SBY mengatakan dirinya terpaksa turun gunung menghadapai Pemilu 2024 dikarenakan adanya tanda-tanda pemilu tidak jujur.
"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapai Pemilu 2024 mendatang. Saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dalam sebuah video yang beredar, dikutip Tribunnews.com, Jumat (16/9/2022).
Baca juga: SBY Hadiri Pameran Seni Lukis di Resinda Park Mall Karawang, Cellica Nurrachadiana: Tamu Spesial
Baca juga: Mahasiswa Gelar Aksi Demo di Depan DPRD Kota Bekasi Buntut Kenaikan BBM, Singgung Zaman SBY
Baca juga: Ingin Bertemu SBY, Angelina Sondakh: Saya Ingin Minta Maaf dan Berterima Kasih
Menurut SBY, ada yang menginginkan pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ujarnya.
SBY menuturkan dirinya mendapat informasi bahwa Partai Demokrat sebagai oposisi tidak bisa ajukan capres dan cawapresnya.
"Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya."
"Jahat bukan? Menginjak hak-hak rakyat bukan?" tanya SBY kepada ribuan kader Demokrat.
SBY menyebut mereka yang berencana melakukan upaya demikian dianggap memiliki pikiran batil.
Sebab, kata dia, pemilu merupakan hak rakyat untuk memilih dan dipilih.
"Pikiran seperti itu batil. Itu bukan hak mereka. Pemilu adalah gak rakyat. Hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Yang berdaulat juga rakyat," ungkap SBY.
Lebih lanjut, SBY menjelaskan selama 10 tahun Partai Demokrat berkuasa tak pernah melakukan kebatilan.

"Ingat, selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan dua kali menyelenggarakan pemilu dan pilpres demokrat tak pernah melakukan kebatilan seperti itu," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Fersianus Waku)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "SBY: Saya Harus Turun Gunung, Ada Tanda-tanda Pemilu 2024 Tidak Jujur dan Adil"