Berita Nasional

Sandiaga Buktikan ADWI Jadi Program Tepat Sasaran, Tepat Manfaat dan Tepat Waktu

Sandiaga mengatakan, desa wisata merupakan program unggulan yang menjadi pilihan banyak desa di tanah air.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno disambut tarian Sekapur Sirih saat menyambangi Desa Wisata Pentagen, Kabupaten Kerinci, Jambi, baru-baru ini. 

TRIBUNBEKASI.COM — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Desa Wisata Pentagen, Kabupaten Kerinci, Jambi, baru-baru ini.  

Kedatangan Sandiaga kali ini dalam kaitan penyelenggaraan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Desa Wisata Pentagen masuk dalam daftar 50 besar desa wisata terbaik dalam ADWI 2022.

Desa ini akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf.

Sandiaga Uno dan rombongan tiba di depan balai Desa Pendung Talang Genting (Pentagen) langsung naik odong-odong menuju Taman Pertiwi.

Ia disambut tarian Sekapur Sirih yang dibawakan oleh delapan remaja.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Shinko Kogyo Indonesia Buka Lowongan Tenaga Operator Maintenance

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: Produsen Makanan dan Minuman Butuh Sales Exclusive, Ini Kualifikasinya

Setelah pengelola desa wisata tersebut melakukan presentasi, Sandiaga lalu mengunjungi stand UMKM yang menampilkan produk-produk kuliner khas Pentagen, diantaranya seperti Gulai Dayek, Sambal Lokan, rebung tumbuk, dan kopi.

Sedangkan souvenir, ada pelepah pisang dan kulit kayu tarok. Untuk produk fesyen,  berupa kaos dan kain batik kerinci. 

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menyaksikan atraksi pembuatan produk-produk tersebut mencoba dan membelinya.

Sandiaga juga melihat kegiatan pembuatan kopi secara tradisional.

Dia melanjutkan kunjungan dengan berkeliling Taman Pertiwi diiringi oleh salawat dan hadrah oleh 300 santri yang ada di Desa Pentagen. 

Baca juga: Permohonan Banding Ditolak, Pemecatan Irjen Ferdy Sambo Tanpa Seremonial

Baca juga: Sidang Etik Tolak Permohonan Banding, Ferdy Sambo Tetap Dipecat dari Anggota Polri

Sandiaga mengatakan, desa wisata merupakan program unggulan yang menjadi pilihan banyak desa di tanah air.

Itu terlihat dari peningkatan jumlah pendaftar desa wisata yang mencapai 200 persen lebih.

”Ini menunjukkan ADWI menjadi program tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” ungkap Sandiaga dalam pernyataan resminya. 

ADWI merupakan salah satu program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia yang sedang digalakan oleh Kemenparekraf untuk kedua kalinya.

Tema tahun ini adalah Kebangkitan Ekonomi untuk Indonesia Bangkit.

Baca juga: Geger, Jasad Bayi Laki-laki Baru Lahir Dibuang ke Selokan Perumahan Kosambi Klari

Baca juga: Saan Mustopa Ingatkan KPU Agar Perketat Pengamanan Website Data Pemilih dari Hacker

Program ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.

Sandiaga menambahkan, Kerinci memiliki paket lengkap untuk menarik minat wisatawan lokal maupun nasional, karena memiliki paket lengkap, yaitu gunung, danau dan eco tourism.

Tak hanya itu, Teh Kayu Aro dari Kerinci yang menjadi favorit Ratu Elizabeth juga menjadi salah satu daya tarik untuk menarik minat wisatawan mancanegara. 

Desa Pendung Talang Genting atau lebih dikenal dengan nama Desa Wisata Pentagen, terletak di Kabupaten Kerinci.

Memiliki wilayah seluas 318.4 hektar, Desa Pentagen merupakan dataran tinggi dengan tanahnya lempung berpasir dan sangat subur karena berada di bawah kaki Gunung Kerinci, dengan ketinggian 800 mdpl.

Baca juga: Saking Senangnya, Kakek ini Cabut Bunga Bangkai dan Ditanam di Depan Rumahnya

Baca juga: Sering Tergenang Jalan I Gusti Ngurah Rai Depan Pasar Bintara Diperbaiki

Saat ini jumlah penduduk yang ada di Desa Pendung Talang Genting sekitar 1841 jiwa. 

Pada tahun 2017, berawal dari ide BUMDes menyulap rawa yang sudah lama tak berfungsi menjadi embung desa dengan tujuan utama untuk menyimpan air bagi para petani padi serta untuk pemanfaatan budidaya ikan.

Namun sejalannya waktu, rupanya embung desa ini berhasil menarik perhatian masyarakat dan justru menjadi salah satu tujuan wisata di akhir pekan.

Melihat potensi ini, Desa Wisata Pentagen pun mulai membenahi diri dengan menambah beberapa wahana yang menunjang untuk kegiatan pariwisata. 

Untuk mencapai Desa wisata Pentagen diperlukan waktu tempuh sekitar 9 jam 30 menit dari Bandara Sultan Thaha Jambi dengan menggunakan kedaraan roda empat. 

Desa Wisata Pentagen dikelilingi sawah seluas 120 hektar.

Baca juga: Plt Wali Kota Bekasi Beri Respon Intruksi Jokowi Soal Kendaraan Listrik Sebagai Kendaraan Dinas

Baca juga: KPU Izinkan Eks Napi Koruptor Jadi Caleg, Saan Mustopa Sebut Sudah Sesuai PKPU

Hamparan sawah ini jadi salah satu daya tarik wisata alam, di mana selain menikmati keindahannya, pengunjung juga dapat melihat bahkan ikut dalam proses dari menanam padi hingga memanen. 

Sementara untuk daya tarik buatannya, Desa Wisata Pentagen memilki Taman Pertiwi yang jadi objek wisata unggulan.

Taman Pertiwi inilah yang merupakan lahan mati berupa rawa yang dibagun menjadi embung desa.

Menuju tempat ini pengunjung dapat menaiki odong-odong yang disediakan dengan ongkos Rp 10.000/orang. 

Di Taman Pertiwi pengunjung dapat melakukan beberapa aktivitas wisata seperti flying fox yang harganya dipatok Rp 20.000, sepeda air dengan harga tiket Rp 20.000, sepeda gantung seharga Rp 10.000, spot selfie, hingga berinteraksi dengan ikan yang dikenakan tariff relative murah, Rp 2000 saja.

Selain Taman Pertiwi, Di Desa Wisata Pentagen juga ada sebuah Pabrik Kopi Peninggalan Belanda.

Baca juga: Liga 2: FC Bekasi City Optimistis Pertahankan Tahta Group Tengah Kontra PSIM Jogja 

Baca juga: Pernah Punya Mantan Pacar Kaya Raya dan Royal, Brisia Jodie Pilih Putus karena Hal Ini

Pabrik kopi  ini dipercaya merupakan pabrik kopi tertua di Kabupaten Kerinci. Keberadaan pabrik kopi ini juga jadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung. 

Sandiaga kepada awak media menjelaskan, Desa Wisata Pentagen di Kerinci merupakan bentuk bagaimana dana desa dikelola dengan baik, tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu, sehingga menjadi nilai ekonomi yang membuka peluang usaha dan membuka lapangan kerja.

“Di Kerinci kita melihat inisiasi dan kreasi anak bangsa mengubah rawa yang tidak bernilai ekonomi, menjadi situ atau embung, bukan hanya untuk irigasi dan perikanan tapi juga tempat wisata. Ini inisiatif dari bawah ini yang disebut pariwisata berbasis masyarakat,” jelas Sandiaga.

Gubernur Jambi Al Haris menjelaskan, Geosite Kerinci saat ini tengah diusulkan untuk menjadi Geopark nasional dan dunia.

“Kami berharap bimbingan dari Kemenparekraf agar bisa mewujudkan Kerinci menjadi destinasi wisata favorit di Jambi dan di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Kerinci Adirozal menjelaskan destinasi wisata di Kerinci memiliki potensi alam yang bagus, namun pengembangannya masih terkendalah akses yang kurang memadai.

"Kami berharap Gubernur dan Pak Menteri mendorong agar pesawat cepat landing di Kerinci," ujarnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved