Komunitas Bekasi
Komunitas Bekasi Mendengar dan Berbicara, Terbentuk Sejak 2016, Ini Kiprahnya untuk Kaum Disabilitas
Perempuan kelahiran 13 Oktober 1982 ini juga menuturkan, anggota yang ada tak hanya berasal dari Bekasi saja. Namun, dari luar Bekasi pun banyak.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI TIMUR --- Sebuah komunitas yang menangani anak-anak disabilitas, berdiri di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
Komunitas ini diberi nama Komunitas Bekasi Mendengar dan Berbicara atau disingkat Kotak Menara, merupakan wadah silaturahmi dan informasi bagi orangtua anak disabilitas di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
Sebelum tercetus nama Kotak Menara yang dibentuk pada 20 Oktober 2016 lalu, komunitas ini punya sebutan Komunitas Peduli Tunarungu Bekasi.
Namun, ada beberapa faktor yang akhirnya nama komunitas tersebut diubah.
Lisa Suryani (39), pendiri Kotak Menara, mengisahkan awal mulanya terbentuk komunitas tersebut.
"Asal mulanya karena saya memiliki anak yakni Khaulah Al Azwar (11) atau karib disapa Ola dengan disabilitas pendengaran. Saya melihat ternyata teman-temannya banyak yang seperti dia (Ola), tetapi sayangnya di Bekasi belum ada wadah yang bisa menaungi teman-teman untuk bisa bersatu dan berbagi ilmu. Jadi, inisiatif saya mengumpulkan teman-teman itu agar kami memiliki wadah dan juga tempat bertukar pikiran dan informasi dengan teman-teman," ucap Lisa di kediamannya di Jalan Pulau Panaitan 2 No.75, RT.003/RW.014, Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi, Minggu (25/9/2022).
Baca juga: Penyandang Disabilitas Diajak Jadi PPS dan PPK di Pemilu 2024, Ini Kata Ketua KPU Karawang
Baca juga: Penyandang Disabilitas Dilibatkan dalam Ruang Digital Inklusif, Adi Gunawan: Hak Mereka Sama
"Lalu, karena perpindahan anak saya sekolah dari khusus ke umum, kemudian teman-teman yang lama ingin reuni, atas inisiatif punya kenalan yang senior bagaimana kalau dibuat komunitas saja. Nah, lalu saya ajak teman-teman supaya ilmu yang saya dapat tidak hanya ruang lingkup yang terbatas. Makanya saya ajak teman-teman yang lain di tempat seminar agar bisa meyakini bahwa mereka itu bisa bersinergi bersama-sama. Kalau misalkan hanya berjuang sendiri memiliki anak disabilitas itu sangat susah, tetapi kalau semuanya berjuangnya bersama-sama Insha Allah kami lebih kuat," imbuhnya.
Sebelum tercetus dengan nama Kotak Menara, Lisa sempat menamainya dengan sebutan Komunitas Peduli Tunarungu Bekasi. Namun, ada beberapa faktor yang akhirnya nama komunitas tersebut diubah.
"Untuk pencetusan pertama kali saya memberikan namanya itu sebenarnya Komunitas Peduli Tunarungu Bekasi. Kemudian beberapa waktu ke depan, saya berinisiatif mengganti nama menjadi Kotak Menara dikarenakan saya ingin agar tidak ada kata bias dari kata tunarungu dan tuli. Soalnya ada teman-teman yang ingin disebut dengan tuli untuk disabilitas pendengaran mereka, ada juga teman-teman yang ingin disebut tunarungu," ungkap dia.
BERITA VIDEO : PRESIDEN JOKOWI 'DISABILITAS MAMPU CETAK SEJUTA PRESTASI"
Perempuan kelahiran 13 Oktober 1982 ini juga menuturkan, anggota yang ada tak hanya berasal dari Bekasi saja. Namun, dari luar Bekasi pun banyak.
Sehingga saat ini, Kotak Menara telah memiliki 450 anggota.
"Anggotanya berasal dari berbagai macam daerah tetapi mayoritas karena namanya saja ada Bekasinya maka dari itu dari ada dari kota dan kabupaten Bekasi, terus juga Jakarta, Depok, Bogor dan Bandung. Bahkan yang terjauh ada dari Aceh, Sumatera, dan Lampung. Kami di sini aktifnya itu belajar melalui WhatsApp grup dan sekarang total ada 450 anggota," paparnya.
"Tetapi kalau dari sosial media seperti Instagram dan Facebook (kotak menara) itu yang follow saja. Biasanya di sosmed kegiatan apa yang dilaksanakan dan sudah akan dishare. Terus kalau misalkan anggota yang kadang-kadang streaming atau hanya ada soft copy kami bagikan. Kendalanya karena komunitas sosial, terus juga tenaganya juga sosial ya sebenarnya kami juga kesulitan di marketing IT. Maka dari itu saya tak bisa sendiri, dibantu tiga rekan saya yang lainnya," papar Lisa.
Ibu lima anak ini menjelaskan, Kotak Menara memiliki beragam aktivitas atau kegiatan yang sangat menarik. Mulai dari seminar, workshop, dan sebagainya.