Berita Nasional

Sandiaga Sebut Keindahan Puncak Sarangsarang jadi Potensi Wisata untuk Buka Lapangan Kerja

Terkait prediksi resesi ekonomi pada 2023, Sandiaga optimistis target kedatangan wisatawan asing bisa terpenuhi.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Desa Wisata Kambo, di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), belum lama ini. 

TRIBUNBEKASI.COM — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Desa Wisata Kambo, di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), belum lama ini.

Kedatangan Sandiaga tersebut dalam rangka memberikan penghargaan dan apresiasi atas prestasi pengelola desa wisata tersebut.   

Desa wisata tersebut telah melalui uji standar penilaian tim juri yang terdiri dari tujuh kategori. Mereka nantinya akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari mitra strategis Kemenparekraf, yakni Adira Finance Syariah.

Sandiaga dan rombongan tiba di titik drop off disambut oleh iringan rebana kemudian berjalan menuju lokasi presentasi. Mereka kemudian menyaksikan tarian Pangaru.

Sambutan masyarakat dan jajaran pemerintahan setempat begitu hangat. Tampak Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan Wali Kota Palopo Judas Amir. 

BERITA VIDEO: TRIBUN FORUM BERSAMA MENPAREKRAF SANDIAGA UNO DAN WALIKOTA SEMARANG HENDRAR PRIHADI

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, daya tarik wisata yang bisa dikembangkan Desa Kambo adalah Eco Tourism.

Begitu juga Sport Tourism seperti tracking, lari dan mountain bike.

"Produk ekonomi kreatif juga sangat unggul, antara lain tadi saya coba Sarabba Kambo," ungkap Sandiaga dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Pembunuh Mayat di Kolong Tol Becakayu Punya 3 Target untuk Dieksekusi, Ditangkap Hendak Jual Laptop 

Baca juga: Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan dan Pembuang Mayat ke Kolong Tol Becakayu, Pernah Jadi Pendeta Muda

Terkait prediksi resesi ekonomi pada 2023, Sandiaga optimistis target kedatangan wisatawan asing bisa terpenuhi.

Kalau target wisata dalam negeri sudah melampui target, mencapai 700 juta pergerakan wisata dalam negeri.

Sementara itu, Kadis Budpar Sulsel Muhammad Jufri berharap masuknya Kambo menjadi 50 besar desa wisata, bida membuat Kambo semakin maju dan mendunia.

Walikota Palopo Judas Amir mengatakan, Kota Palopo dicanangkan sebagai kota Wisata Kesehatan, karena seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Palopo dilengkapi dengan rest area, untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung fasilitas kesehatan yang ada di Palopo.

"Ada tanah sekitar 30 hektare yang akan disiapkan untuk lapangan golf," imbuhnya.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: Perusahaan Penyedia SDM Buka Lowongan Credit Marketing Officer

Baca juga: Pemkab Karawang Wacanakan Revisi RTRW, DPRD Minta Syarat Ini

Setelah menyimak presentasi, Sandiaga dan rombongan kemudian mengunjungi area suvenir yang terdiri dari stand kriya, kuliner, dan fesyen.

Di stand kuliner ini Sandiaga diajak untuk membuat minuman Sarabba (minuman khas daerah bugis yang terbuat dari jahe, santan dan gula aren).

Sandiaga juga diajak bermain gasing bersama anak anak.

Desa wisata tersebut memiliki karakter geografis yang khas berupa wilayah pegunungan, lembah, dan dataran yang masih sangat asri.

Wilayah Kelurahan Kambo memiliki luas 11,42 km persegi dan dihuni sebanyak 1.080 jiwa.

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: BPJS Kesehatan Buka Lowongan untuk Berbagai Posisi di Bidang IT

Baca juga: BPOM Temukan 5 Produk Sirop Obat Miliki Kandungan EG Melebihi Batas

Untuk menuju Desa Wisata Kambo, wisatawan menempuh jalur penerbangan ke Palopo (Bandar Udara) dilanjutkan dengan melalui jalur darat ke desa sekitar 30 menit.

Puncak Sarangsarang merupakan salah satu daya tarik destinasi tersebut.

Jungle trekking menuju Puncak Sarangsarang menampilkan keragaman hayati khas Sulawesi.

Di sini sepanjang jalan menuju puncak terdapat perkebunan durian, langsat, rambutan, dan cengkeh.

Di Puncak Sarangsarang pengunjung bisa berkemah di Bukit Bintang sembari menikmati wilayah Palopo dari ketinggian saat malam hari.

Baca juga: Berdiri di Lahan Kritis, 11 Rumah Warga di Bekasi Terancam Longsor

Baca juga: Gemar Kendarai Moge, Nabila Putri Utamakan Keselamatan ketimbang Gaya-Gayaan

Lalu ada kolam renang Kambo Highland Resort.

Destinasi itu memberikan pengalaman berenang di dataran tinggi 531 mdpl, dikelilingi pegunungan hijau dan lanskap resort yang estetik.

Kemudian ada jalur sepeda gunung yang menjadi salah satu atraksi menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan yang memiliki minat khusus bersepeda gunung.

Jalur sepeda ini menghubungkan Kambo dengan Mungkajang.

Untuk seni dan budaya, desa itu memiliki Tarian Pajaga Lili. Itu merupakan salah satu tarian tertua di Tana Luwu sejak era Sawerigading yang berarti milik masyarakat.

Tarian ini digunakan untuk penyambutan dan senda gurau para pemuda dan rakyat Luwu pada zaman lampau.

Lalu ada festival buah yang menjadi kegiatan tahunan yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur atas keberhasilan panen buah masyarakat Kambo.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved