Berita Astronomi
Gerhana Bulan Total Terjadi Selasa Ini, Perhatikan Daftar Waktu dan Wilayah untuk Mengamatinya
Puncak Gerhana akan terjadi pada pukul 18.00.22 WIB dan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, dan Bengkulu.
Penulis: Ichwan Chasani | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM — Gerhana Bulan Total akan terjadi pada hari Selasa (8/11/2022) ini dan dapat diamati oleh masyarakat Indonesia, tak terkecuali warga di wilayah Bekasi dan Karawang.
Dikutip dari Lapan.go.id, Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi.
Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk garis lurus.
Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.
Andi Pangerang, Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN menyatakan bahwa Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama, akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.
Baca juga: Sempat Ditunda, Pemkab Karawang Jadwalkan Relokasi PKL Pasar Lama Rengasdengklok Besok
Baca juga: Hari ini PSSI Bertemu Komisi X DPR untuk Bicarakan Shayne Pattynama
Hal ini dikarenakan orbit Bulan yang miring 5,1° terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar berkonfigurasi dengan Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus.
Sehingga, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama.
“Gerhana Bulan Total kali ini terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam 39 menit 50 detik,” tulis Andi Pangerang dikutip dari laman Lapan.go.id.
Awal penumbra akan terjadi pada pukul 15.02.17 WIB atau 16.02.17 WITA atau 17.02.17 WIT.
Puncak Gerhana akan terjadi pada pukul 18.00.22 WIB atau 19.00.22 WITA atau 20.00.22 WIT, dan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu.
Baca juga: Cek Detail Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Hari Selasa Ini Turun Seribu Rupiah Per Gram
Baca juga: Jadwal Layanan Vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi Selasa 8 November 2022, Berikut Lokasinya
Akhir penumbra akan terjadi pada pukul 20.56.08 WIB atau 21.56.08 WITA atau 22.56.08 WIT, dan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia
Menurut Andi Pangerang, lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.
“Gerhana ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960),” bebernya.
Lebih detail dia menjelaskan, saat Bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam.
Seiring Bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna Bulan akan menjadi kemerahan.
Baca juga: Sempat Melarang, Kini Polres Metro Bekasi Kota Izinkan Konser Outdoor Digelar, Apa Syaratnya?
Baca juga: SIM Keliling Karawang Selasa 8 November 2022 di Mal Cikampek, Simak Detail Persyaratannya
Hal ini dikarenakan oleh mekanisme Hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer Bumi.
Hamburan Rayleigh yang terjadi ketika gerhana Bulan sama seperti mekanisme ketika Matahari maupun Bulan tampak berwarna kemerahan saat berada di ufuk rendah dan langit yang mempunyai rona jingga ketika Matahari terbit maupun terbenam.
Spektrum dengan panjang gelombang lebih pendek seperti ungu, biru dan hijau dihamburkan ke angkasa lepas, sedangkan spektrum dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah, jingga dan kuning diteruskan ke pengamat.
Selain itu, saat gerhana, tidak ada cahaya Matahari yang dapat dipantulkan oleh Bulan sebagaimana ketika fase Bulan Purnama.
“Gerhana dapat berwarna menjadi lebih kecokelatan bahkan hitam pekat jika partikel seperti debu vulkanik ikut menghamburkan cahaya,” terangnya.
Baca juga: Konser Dewa 19 Ditunda Tahun Depan, Musisi Ikmal Tobing Sebut Baladewa Setia dan Masih Menunggu
Baca juga: Mediasi Gagal, Dewi Perssik Lanjutkan Kasus Penghinaan ke Meja Hijau untuk Beri Efek Jera
Dampak dari Gerhana Bulan Total bagi kehidupan manusia adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, Purnama maupun Bulan Baru.
Gerhana Bulan Total yang dapat teramati di Indonesia untuk satu dekade berikutnya akan terjadi pada 8 September 2025, 3 Maret 2026, Malam Tahun Baru 2029, 21 Desember 2029, 25 April 2032 dan 18 Oktober 2032.
Berikut ini waktu dan wilayah di Indonesia yang dapat teramati untuk setiap kontak gerhana:
Awal Penumbra (P1)
Pukul 15.02.17 WIB / 16.02.17 WITA / 17.02.17 WIT
Seluruh Indonesia Tidak Dapat Teramati
Awal Sebagian (U1)
Pukul 16.09.12 WIB /17.09.12 WITA / 18.09.12 WIT
Dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, P. Seram, P. Halmahera, Kep. Aru, Kep. Kai, Kep. Tanimbar
Awal Total (U2)
Pukul 17.16.39 WIB / 18.16.39 WITA / 19.16.39 WIT
Dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi NTT, NTB, Bali, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kapuas Hulu
Puncak Gerhana
Pukul 18.00.22 WIB / 19.00.22 WITA / 20.00.22 WIT
Dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu
Akhir Total (U3)
Pukul 18.41.37 WIB / 19.41.37 WITA / 20.41.37 WIB
Dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia
Akhir Sebagian (U4)
Pukul 19.49.03 WIB / 20.49.03 WITA / 21.49.03 WIT
Dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia
Akhir Penumbra (P4)
Pukul 20.56.08 WIB / 21.56.08 WITA / 22.56.08 WIT
Dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia