Berita Karawang
Anggota DPRD Karawang Soroti TPAS Jalupang Overload dan Sampah Berserakan Hingga ke Pinggir Jalan
Keberadaan bank sampah dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPAS, sehingga sampah di TPAS Jalupang tidak akan terlalu banyak seperti saat ini.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
"Bank sampah di setiap desa dalam pembahasan Raperda. Bahkan sudah finalisasi, Alhamdulilah berarti bukan hanya Surat Edaran Bupati tapi didukung dengan Peraturan Daerah (Perda) rencana keberadaan bank sampah di setiap desa,” jelas dia.
Saat ini, kata Guruh Sapta, setiap tahunnya menganggarkan 2-3 pembentukan bank sampah baru.
Dia juga mengatakan, bagi warga yang ingin membuat bank sampah ada beberapa point yang harus dilengkapi, terutama Surat Keputusan (SK) dari kepala desa masing-masing.
”ke DLH hanya melampirkan saja SK dari kepala desa, karena yang membuat SK kan nya kepala desa masing- masing,” katanya.
Baca juga: Dihempas Angin Puting Beliung, Atap 20 Rumah di Bekasi Porak-poranda
Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Kamis Ini Naik Rp 4000 Per Gram, Simak Rinciannya
Dia menambahkan, Karawang saat ini memiliki 91 bank sampah dan 20 Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).
Penambahan lokasi baru sangat diperlukan, sehingga diharapkan setelah adanya Perda membuat kewajiban setiap desa minimal memiliki satu bank sampah.
"Nanti kan bisa dari anggaran daerah, desa, ataupun bantuan CSR dari perusahaan," tandasnya.
Desentralisasi Pengelolaan Sampah
Sebelumnya diberitakan, penanganan permasalahan darurat sampah di Kabupaten Bekasi menjadi fokus yang tengah ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Selain maraknya TPS liar, TPA Burangkeng Kabupaten Bekasi telah lama mengalami kelebihan kapasitas atau overload.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan diperlukan strategi untuk melakukan desentralisasi pengelolaan sampah untuk menanggulangi timbulan di Kabupaten Bekasi.
"Mind set pengelolaannya harus diubah, dari yang awalnya hanya buang di TPA Burangkeng, diganti dengan pengelolaan di tingkat paling bawah, mulai dari RT/RW, desa/kelurahan dan kecamatan," ungkap Dani saat ditemui di Cikarang, Rabu (9/11/2022).
BERITA VIDEO : GUNUNGAN SAMPAH TPA BURANGKENG ALAMI LONGSOR
Di tingkat paling bawah, Dani mengharapkan agar setiap RT dan RW memiliki bank sampah yang dikelola secara mandiri untuk memilah sampah-sampah bernilai ekonomis, seperti kardus dan botol plastik.
"Kalau bank sampah itu kan kelembagaan mandiri dalam rangka memanfaatkan kembali sampah rumah tangga agar bernilai ekonomis, sehingga implikasinya ada pendapatan tambahan, di sisi lain mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA karema sudah ada penyaringan di tingkat RT/RW sehingga hanya residunya saja yang dibuang ke TPA," ujarnya.