Berita Politik

Reshuffle Kabinet, Pengamat Politik Ini Ungkap Sosok yang Cocok Menjadi Menkominfo yang Baru

Bendi Juantara, sebsgai Pengamat Politik dari Universitas Lampung, beberkan sosok ysng cocok gantikan Johny G Plate sebagai Menkominfo RI.

Editor: Panji Baskhara
Wikipedia
Bendi Juantara, sebsgai Pengamat Politik dari Universitas Lampung, beberkan sosok ysng cocok gantikan Johny G Plate sebagai Menkominfo RI. Foto: Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto dengan para menteri Kabinet Kerja (2014-2019), seusai pelantikan di Istana Negara. 

TRIBUNBEKASI.COM - Bendi Juantara, Pengamat Politik dari Universitas Lampung, mengatakan ada dua aspek yang jadi pertimbangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), melakukan perombakan kabinet Indonesia maju, yakni aspek kinerja dan politik. 

Dari sisi kinerja, menurut Bendi, reshuffle kabinet Indonesia maju menyasar menteri-menteri yang kinerjanya menurun, dan tidak lagi sejalan dengan visi dan misi Presiden Jokowi.

"Menteri yang kinerjanya dinilai turun dan sudah tidak lagi sejalan peluang digantinya akan semakin besar" kata Bendi, Juantara, Senin (30/1/2023).

Diakui Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung ini, pemerintah Jokowi dan wakilnya, Maruf Amin memiliki tantangan besar.

Di masa pemerintahan yang masih cukup panjang, Indonesia harus hadapi ancaman resesi ekonomi, krisis pangan dan energi.

Selain itu, Jokowi juga masih targetkan beberapa isu prioritas bisa segera diselesaikan.

Mulai dari hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, optimalisasi sumber energy bersih dan peningkatan ekonomi hijau, hingga digitalisasi ekonomi bagi UMKM.

"Dengan begitu Jokowi butuh menteri bisa membantunya menjalankan program kerja yang tepat sasaran" ujarnya. 

Dari sisi politik, ungkapnya, reshuffle Kabinet Indonesia Maju adalah konsekuensi politik dari tim koalisi yang dibangun.

Munculnya nama beberapa menteri dari partai koalisi yang akan diganti, menunjukkan sudah tidak ada lagi kecocokan dan kesamaan visi dan misi.

Terlebih, bagi beberapa menteri lebih fokus mempersiapan Pemilu 2024.

"Potensi menteri yang diganti secara politis menyasar pada menteri-menteri yang tidak lagi sejalan dengan visi misi presiden dan partai koalisi.

"Seperti tiga menteri dari partai NasDem. Menkominfo Johnny G Plate, Mentan SYL, dan Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar" katanya.

"Tapi tidak menutup kemungkinan menyasar pada menteri lain yang berpeluang nyapres pada pemilu 2024, seperti Prabowo, Erick Thohir hingga Airlangga Hartarto” imbuhnya.

Masih kata Bendi, jika memang terjadi perombakan kabinet, Jokowi harus mempertimbangkan orang yang tepat untuk mengisi posisi menteri yang diganti.

Dirinya mencontohkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), yang membutuhkan sosok menteri yang dapat secara konkrit menyelesaikan target digitalisasi di Indonesia. 

Waktu ditanya siapa sosok yang tepat untuk menggantikan Johnny G Plate, Bendi menjawab singkat.

"Bagi saya sosok Jery Sambuaga bisa menjadi kandidat yang tepat" jawabnya. 

Ia menambahkan, secara politis Jerry Sambuaga merupakan kader penting Partai Golkar (partai koalisi pemerintah).

Selain menjabat sebagai salah satu Ketua DPP Partai Golkar, ia juga Wakil Ketua Golkar Institute, yakni institusi pendidikan pertama yang didirikan partai politik di Indonesia 

Bendi berpendapat, dengan pengalaman sebagai Wakil Menteri Perdagangan sejak 2019, dan Anggota Komisi I DPR RI Periode 2014–2019 yang membidangi bidang komunikasi dan informatika, Jerry Sambuaga sangat cocok menempati kursi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI.

"Terlebih Isu Prioritas Digitalisasi di Indonesia menjadi poin penting saat ini yang perlu diintervensi serius" ujarnya.

(TribunBekasi.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved