Wawancara Eksklusif

Sekjen Partai Kebangkitan Nusantara, Sri Mulyono: Diajari Anas Urbaningrum Tampil di Depan Publik

Jadi memang kami sudah bersahabat lama. Beliau itu inspirator atau pemimpin kami karena banyak sekali pelajaran yang diberikan.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang menjadi peserta Pemilu 2024 disiapkan sebagai kendaraan anyar untuk Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat. 

TRIBUNBEKASI.COM --- Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang menjadi peserta Pemilu 2024 disiapkan sebagai kendaraan anyar untuk Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Jenderal PKN Sri Mulyono sewaktu diwawancarai secara eksklusif oleh pemimpin redaksi Warta Kota Domu D Ambarita di kantor PKN kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/2) lalu.

Sepanjang wawancara yang berlangsung sekitar satu jam setengah, Sri Mulyono menyanjung tinggi Anas. Bahkan, Mulyono memasang lukisan berwajah Anas yang memegang gagang kacamatanya dengan tangan kiri.

Di latarnya ada bendera PKN, berbentuk lingkaran di dalamnya terdapat burung Garuda berbulu merah dan berparuh putih dilingkari bintang berjumlah lima berwarna dasar hijau serta putih dengan tulisan PKN melingkar.

BERITA VIDEO : WAWANCARA EKSKLUSIF KETUA PKN, SRI MULYONO: KAGUMI DAN BELAJAR BANYAK DARI SOSOK ANAS URBANINGRUM

Di sisi wajah Anas berlatar belakang lambang PKN itu, tercetak tulisan, "Politik adalah pintu terbaik untuk ikut terlibat dalam urusan kepentingan publik". Berdirinya PKN memang tak lepas dari buah pikiran Anas. Seperti apa keterlibatannya? Berikut wawancara seri terakhir Warta Kota bersama Sekretaris Jenderal PKN Sri Mulyono: 

Kenapa foto Anas Urbaningrum (mantan Ketua Umum Demokrat) dipajang di ruang kerja Anda?

Jadi memang kami sudah bersahabat lama. Beliau itu inspirator atau pemimpin kami karena banyak sekali pelajaran yang diberikan. Bagaimana cara berorganisasi lalu khususnya kalau buat saya adalah kemampuan berbicara di depan publik. Saya diajari bagaimana bicara yang santai dan enak. Lalu saya diajari menulis juga, beliau yang mengoreksi langsung. Beliau adalah sahabat yang sudah saya anggap sebagai saudara. Misalnya ketika anak saya khitan, beliau bersama istri datang ke rumah. Waktu istri saya melahirkan, istri Mas Anas datang menjenguk. Selain itu beliau sangat membimbing saat berada di organisasi di Partai Demokrat, karena saya ketemu beliau itu di sana tahun 2005 dan saya sebagai "pengikutnya". Saya kenal ketika membuat Media Center Partai Demokrat, saya menjadi Ketua Departemen Sosial Demokrat sekaligus Ketua Media Center Partai Demokrat. Nah beliau Dewan Pembina dan saya Direktur Eksekutifnya. Di situ saya banyak belajar dari beliau bagaimana membuat seminar, dialog publik, menulis dan lain-lain.

Sri Mulyono--mantan politisi Partai Demokrat--ini memperkenalkan seputar PKN kepada publik termasuk bagaimana kondisi terkini mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Sri Mulyono--mantan politisi Partai Demokrat--ini memperkenalkan seputar PKN kepada publik termasuk bagaimana kondisi terkini mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (Warta Kota)

Seperti apa kiat public speaking (berbicara di depan publik) yang diajari Anas Urbaningrum?

Waktu itu saya pernah dipanggil oleh salah satu stasiun televisi dari media nasional terkait somasi Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY/Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat) tahun 2014. Lalu saya tanya ke Mas Anas, karena saya enggak biasa ngomong di depan umum. Kata Mas Anas yang pertama kali harus diingat adalah berusaha santai. Kedua apa yang diketahui ya diomongin saja, enggak usah ada beban alias mengalir. Dan ketiga, ada tertawanya. Jadi Mas Anas itu tersangka (dugaan korupsi dan pencucian uang proyek P3SON Hambalang) 22 Februari 2013 tetapi beliau baru ditahan 10 Januari 2014. Jadi ada waktu kurang lebih setahun dan selama itu kami bergumul dan bermasalah dengan Pak SBY. Saya sempat menulis di kolom Kompasiana tentang Mas Anas yang dikriminalisasi Pak SBY. Dia (Pak SBY) marah dan saya disomasi. Dari situ saya tanya ke Mas Anas, ini bagaimana cara menjawabnya, dan beliau bilang santai saja, ketawa-ketawa saja dan ngomong apa adanya tanpa beban.

Sekarang ini, seberapa sering Anda membesuk Anas yang masih ditahan di Lapas Sukamiskin?

(Minimal) Sebulan dua kali atau tergantung ketika ada waktu kosong, saya meluncur ke sana. Di sana saya berdiskusi tentang politik, termasuk bikin partai ini (PKN). Beliau sempat bertanya memang gampang bikin partai? Saya bilang ini tidak ada jalan lain selain bikin partai sendiri. Dia bilang, coba pikir dulu dan dia sempat bertanya ke saya, Pak (Gede) Pasek (Suardika/Ketua Umum PKN) dan Pak Mirwan (Amir) sudah pernah bikin partai atau belum? Saya bilang belum dan dia juga bilang belum pernah. Bikin partai memang enggak gampang lalu kami berdiskusi panjang dan saat waktu besuk berikutnya saya laporan. Saya perlihatkan konsepnya tinggal restu saja.
Dia bilang go head (lanjutkan) nanti saling bantu, saling mengisi dan mudah-mudahan ini bisa beres. Lalu beliau kasih arahan ke kami untuk menghubungi orang-orang yang sempat menyatakan berhenti politik. Saat kami telepon, dan bicara sedang membangun partai politik punya Mas Anas. Ketika disebut nama Mas Anas itu kebanyakan enggak bisa nolak, dan mereka bilang mau. Padahal mereka sudah ditawari partai-partai yang cukup besar di DPR RI. Mereka bilang kalau Mas Anas yang minta, saya tidak bisa menolak karena masa lalu pernah dibantu ini dan itu oleh beliau.

Bisa diceritakan kondisi Anas saat ini di Lapas Sukamiskin?

Kondisi beliau saat ini sehat, segar dan bugar. Tidak ada masalah dan beliau tidak pernah mengeluh, semua dijalani dan InsyaAllah tidak lama lagi beliau akan bebas kemungkinan besar pada 10 April 2023.

Setelah bebas dari lapas, akankah Anas menempati jabatan strategis di PKN?

Sumber: Wartakota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved