Keracunan di Bantargebang
Sempat Disoraki Warga di Bekasi, Wowon cs Dijadwalkan Jalani 55 Adegan Rekonstruksi
Rekonstruksi kasus pembunuhan berantai ini dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP) di Bekasi dan Cianjur.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ichwan Chasani
Sebelumnya diberitakan, aparat penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya saat ini tengah melakukan penelusuran aset (asset tracing) milik para tersangka kasus pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki cs.
"Untuk aset juga akan dilakukan tracing aset oleh penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Sabtu (21/1/2023).
Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut penelusuran aset para tersangka ini berdasarkan salah satu motif kasus yakni adanya dugaan ingin menguasai harta orang lain dengan modus janji menggandakan kekayaan kepada korbannya.
"Dilakukan tracing aset terkait dengan nominal, aset tidak bergerak, tentu pencocokan antara pembelian dan perbuatan pidananya itu ini akan terlihat," ucapnya.
Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan fakta baru terkait kasus pembunuhan berantai atau serial killer yang dilakukan oleh Wowon cs.
Baca juga: Elektabilitas Partai NasDem Melambung, Ketua DPD NasDem Karawang Sebut karena Anies Effect
Baca juga: Elektabilitas Partai NasDem Melambung, Ketua DPD NasDem Karawang Sebut karena Anies Effect
Temuan Uang Rp 1 Miliar
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya menemukan sejumlah uang yang dihimpun dari sejumlah tenaga kerja wanita (TKW).
"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).
Uang tersebut dihimpun via transfer ke rekening atas nama tersangka M. Dede Solehudin. Selain, jadi tersangka, Dede juga diketahui menjadi korban yang keracunan dalam kasus ini.
Baca juga: Ramai Dipasangkan dengan Ridwan Kamil, Ini Jawaban Anies Baswedan saat Kunjungi Karawang
Baca juga: Balita Korban Selamat Pembunuhan Berencana Modus Kopi Beracun Bakal Disekolahkan KPAD Bekasi
Meski begitu, Hengki mengatakan pihaknya masih mendalami terkait penghimpunan uang miliaran rupiah tersebut.
"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua. Termasuk dalam motif," ucapnya.
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat oleh Dede pada April 2019.
"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.
Namun, kartu ATM untuk menampung uang yang dihimpun dari para TKW itu dipegang oleh tersangka Wowon.
"Ini masuk ke rekening Dede Solehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon," kata Panji.
Baca juga: Datang ke Karawang, Anies Baswedan Nikmati Soto Gempol dan Durian Loji
Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Sabtu Ini Turun Rp 4.000 Per Gram, Ini Rinciannya
tersangka pelaku pembunuhan berantai
proses rekonstruksi
Wowon Erawan alias Aki
Wowon cs
Solihin alias Duloh
M Dede Solehudin
Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Wowon cs di Bekasi, Ini yang Dibawa |
![]() |
---|
Merasa Menyesal Terlibat Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Tersangka Solihin Siap Terima Hukuman Mati |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur: Anak Wowon Belum Tahu Ibu dan Kedua Kakaknya Tewas Diracun |
![]() |
---|
Kasus Keracunan di Bantargebang: Hari ini Polisi Bongkar Makam Halimah Salah Satu Korban Wowon Cs |
![]() |
---|
Wowon Sulit Bila Ditanya Langsung, tapi Begitu Disuruh Polisi Mendalang Keterangan Mengalir Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.