Berita Jakarta Raya
Sejarah Jakarta: Lapangan Kebon Torong sudah ada Sejak 1945, Tempat Puskesmas Glodok akan Didirikan
Mengintip Sejarah Lapangan Kebon Torong yang sudah ada sejak 1945, Tempat Puskesmas Glodok akan didirikan meski Ditentang Warga
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Lilis Setyaningsih
Slamet mengatakan, hingga saat ini masyarakat Kelurahan Glodok lah yang dipercaya mengurus lapangan tersebut untuk aktivitas olahraga dan kegiatan masyarakat lain.
Menurutnya, tanah kosong yang ditinggalkan penghuninya itu banyak bukan hanya lapangan Kebon Torong.
Misalnya seperti kios atau bangunan yang ditinggalkan bekas kerusuhan 1998.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah tidak boleh mengambil seenaknya jika memang bangunan tertentu pernah memiliki hak milik.
"Hingga saat ini memang susah ya, karena kan banyak juga (bangunan) yang enggak diurus orang Tionghoa, atau diambil contoh dulu tahun 1998 kerusuhan bulan Mei, itu di Angke kan banyak di kanan kiri bangunan tidak bertuan," kata Slamet.
"Itu enggak pernah dibuka hampir 30 tahun, tapi enggak pernah dikutak kutik itu. Apa itu jadi pemerintah punya? enggak kan, mungkin mereka itu pada kabur ke Amerika, ke mana karena trauma pada saat itu. Jadi semua rumah bukan berarti kalau kosong, pemerintah punya. Enggak boleh begitu," lanjut dia.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Bekasi Wilayah Satelit Ibu Kota, Sudah ada di Masa Kerajaan Tarumanegara Abad ke 4
Slamet mengatakan, warga menganggap jika lapangan Kebon Torong merupakan ruang terbuka ramah anak dan lasia (RPTRA-L) satu-satunya di wilayah Kelurahan Glodok.
Sehingga, rencana pemerintah hendak mengalihfungsikan lahan tersebut menjadi puskesmas, sangat ditentang oleh masyarakat.
"Warga merasa ini tempat sangat dibutuhkan agar badan sehat, kan tiap pagi biasa olagraga. Apalagi dari tahun 1950 sampai saat ini itu tetap aja dipakai untuk basket, senam, tari taichi," kata Slamet.
Menurutnya, kegembiraan warga yang masih belia maupun lanjut usia kala menggunakan lapangan tersebut merupakan cerita menyentuh yang bisa terenggut apabila pemerintah benar-benar mengalihungsikan lahan tersebut.
"Udah pasti happy kalau misalkan main di sini, coba lihat itu cucu mau main di mana lalau enggak di sini? masa hak mereka main begini dirampas juga, jadi ini kan hak mereka," papar Slamet.
"Tempat lain aja dibangunin RPTRA, masa di sini yang udah ada tempat main mau dihapus? itu udah enggak pantas lah pemerintah kayak gitu," imbuh dia.
Pasalnya, menurut Slamet, lapangan Kebon Torong ini tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat RW 01 Kelurahan Glodok saja, melainkan semua orang bisa menikmatinya. (m40)
LRT Jabodebek Digunakan 78.287 Penumpang saat Pasang Tarif Rp 80 |
![]() |
---|
Bikin Resah Warga, Belasan Pelaku Balap Liar Diamankan, 9 Motor Disita |
![]() |
---|
Tercebur di Kali Cengkareng Dini Hari, Irfan Lemas Usai Berhasil Dievakuasi |
![]() |
---|
Tamu Hotel Meninggal dengan Posisi Sujud dalam Lift, Mulutnya Keluar Darah |
![]() |
---|
Warga Resah saat Tawuran Gengster Pecah, Saling Serang Pakai Sajam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.