Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta: Ereveld Menteng Pulo, Tempat Peristirahatan bagi 4000 Korban Perang Dunia II
Sejarah TPU Menteng Pulo sendiri ternyata sudah dimulai sejak Perang Dunia II. Nama lain dari TPU Menteng Pulo ialah Ereveld Menteng Pulo.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
Mayoritas makam itu memiliki nisan salib yang merupakan keturunan Belanda atau warga Belanda yang mati dalam Perang Dunia II. Salib polos untuk Protestan dan berhias untuk Katolik.
Namun tercatat ada 160 kuburan muslim di TPU Menteng Pulo. Ciri khas pekuburan muslim di TPU Menteng Pulo bisa dilihat dari nisan yang berbentuk seperti kubah masjid.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Terminal Kampung Rambutan Berawal penuh Pohon Buah, Kini Bersiap Dimodernisasi
Selain makam muslim dan kristen, di TPU Menteng Pulo juga ternyata terdapat makam warga Yahudi yang hidup di era Batavia.
Bentuk nisan warga Yahudi memiliki nisan bintang segi enam, berarti Yahudi.
Selain itu karena kacaunya perang, ada korban yang tak dikenali identitasnya. Di nisan ditulisi: Onbekend (tak dikenal).
Pada sejarah TPU Menteng Pulo, kompleks makam ini berbentuk L dengan luas 29.000 m2. Lahan pekuburan itu berdiri di atas tanah wakaf yang diberikan oleh pemerintah Djakarta saat itu.
Desain Ereveld Menteng Pulo dibuat oleh LetKol. HA. van Oerle dari Divisi Pertama 7 Desember.
Di titik tertinggi ereveld tersebut berdiri bangunan beton peninggalan Jepang.
Setelah bangunan itu dibongkar, dibangunlah Ereveld Menteng Pulo.
Peletakan pondasi pertama dilakukan oleh Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor saat masih menjadi pimpinan tertinggi militer Belanda di Hindia Belanda.
Dari tahun 1946 hingga 1950, hanya ada 22 kuburan di sini.
Namun sejak tahun 1960, Menteng Pulo menjadi makam bagi jenazah yang dipindahkan dari beberapa daerah di Indonesia seperti Banjarmasin, Tarakan, Balikpapan, Manado, Makassar, Palembang, dan Cililitan.
Di Ereveld Menteng Pulo terdapat pula berbagai monumen yang menjadi ciri khas.
Kedua bangunan tersebut adalah Gereja Simultaan, dan di dalamnya terdapat salib yang terbuat dari bantalan rel yang diambil dari jalur kereta api Burma.
Baca juga: Sejarah Jakarta: Lapangan Kebon Torong sudah ada Sejak 1945, Tempat Puskesmas Glodok akan Didirikan
Uniknya, gereja di TPU Menteng Pulo tidak hanya digunakan untuk berdoa tetapi juga sebagai tempat peringatan dan upacara semua agama.
Sejarah Jakarta, Pasar Barang Antik Menteng Pernah Didatangi Istri Presiden Prancis Brigitte Macron |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta, Siapa Sangka, Taman Ismail Marzuki Dulu Kebun Binatang dan Lokasi Balap Anjing |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta Fair, Digelar Pertama Kali Tahun 1968, Pernah Dikunjungi Presiden AS Richard Nixon |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta, HUT ke-80 RI, Ada Festival Kampoeng Legenda di Ciputra, Hadirkan 40 Makanan Daerah |
![]() |
---|
Sejarah Jakarta, Si Manis Jembatan Ancol, Kisah Tragis Wanita Bernama Ariah Hingga Dikenal Mariam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.