Berita Pendidikan
Intip Keseruan Sosialisasi Communication Skill Training PGSC Paramadina untuk Remaja di Desa Tapos 1
Sosialisasi Communication Skill Training Universitas Paramadina ini menyasar terhadap sejumlah remaja di kawasan Desa Tapos 1.
Penulis: Panji Baskhara | Editor: Panji Baskhara
TRIBUNBEKASI.COM - Sosialisasi Communication Skill Training digelar di Desa Tapos 1, Tenjolaya, Kabupaten Bogor berjalan lancar, Minggu (4/6/2023).
Kegiatan Communication Skill Training itu digelar oleh para mahasiswa S2 dari Paramadina Graduate School of Communication (PGSC) angkatan 2022.
Dimana acara Communication Skill Training Universitas Paramadina ini menyasar terhadap sejumlah remaja di kawasan Desa Tapos 1.
TribunBekasi.com memantau sekitar 20 orang lebih remaja datangi sebuah pendopo atau saung taman baca SOS Childrens Villages Indonesia.
Baca juga: Universitas Paramadina Buka Kampus Baru di Meikarta Distrik 2, Berikut Ini Jurusan dan Fasilitasnya
Baca juga: Minim Pengetahuan Dunia Kerja dan Usaha, Remaja di Tenjolaya Jalani Communication Skill Training
Kegiatan diawali menyanyikan lagu Indonesia raya, doa bersama hingga sambutan dari tokoh masyarakat setempat, perwakilan dari mahasiswa S2 Magister Komunikasi Korporat dan SOS Childrens Villages Indonesia.
Dalam kegiatan itu, nampak para remaja yang mayoritas perempuan dan berusia 16 tahun ke atas ini antusias mengikuti arahan dari mahasiswa Universitas Paramadina dan SOS Childrens Villages Indonesia.
Pertama, para remaja yang juga rata-rata lulusan SMK ini menjalani pelatihan dalam membuat Curiculum Vitae (CV).
Kemudian, mereka diarahkan untuk ke sebuah teras rumah warga, yang dijadikan sebagai tempat wawancara kerja.

Dimana beberapa mahasiswa Universitas mewawancarai para remaja yang seolah-olah sedang melamar kerja di sebuah perusahaan.
Tak sedikit dari mereka yang memiliki cita-cita tinggi ingin kembali bersekolah di universitas dan bekerja di perusahaan bonafit.
Pada kegiatan kedua, para remaja ini dilatih tata cara penggunaan media sosial (Medsos) yang baik, khususnya bertujuan untuk buka usaha mandiri.
Para remaja tersebut dilatih menggunakan aplikasi WhatsApp business hingga Instagram business.

Aplikasi WhatsApp Business akan membuat interaksi Anda dengan pelanggan menjadi lebih mudah dengan menyediakan fitur-fitur untuk mengautomasi, menyortir, dan membalas pesan dengan cepat.
Aplikasi ini juga didesain seperti dan berfungsi sama dengan WhatsApp Messenger.
Sementara itu, Instagram bisnis ialah fitur yang disediakan laman Instagram bagi pengguna yang memanfaatkan platform itu sebagai lapak menjalankan usaha.
Dengan kata lain, Instagram bisnis adalah alat yang bisa digunakan sebagai teknik marketing usaha.

Mereka di saung taman baca SOS Childrens Villages Indonesia pun mencoba melakukan pengubahan akun WhatsApp dan Instagram mereka masing-masing menjadi business.
Tidak hanya pelatihan, di sela-sela mereka belajar mengenai pentingnya dunia kerja dan digital marketing, mereka juga diajak bermain games dengan hadiah menarik, yang telah disediakan mahasiswa Universitas Paramadina.
Mahasiswa S2 Universitas Paramadina, Frans Ruffino mengatakan, kegiatan yang bertemakan "Membuka Peluang Memberi Harapan" ini terbilang sukses.
"Sudah saatnya kita berbagi dan belajar bersama, kami menyampaikan kepada mereka, bagaimana persiapan mereka masuk dunia kerja, dan bagaimana memaksimalkan, mengoptimal penggunaan media sosial di dalam melaksanakan kebutuhan mereka sehari-sehari baik dalam bentuk usaha atau bisnis, dan mencari lowongan pekerjaan." jelas Frans Ruffino.

Sementara Martin perwakilan dari SOS Childrens Villages Indonesia mengakui, kegiatan Communication Skill Training dari Universitas Paramadina menguntungkan para remaja di Desa Tapos 1, Tenjolaya.
"Maka dari itu dengan adanya kegiatan pelatihan dari Universitas Paramadina (Red-Remaja) bisa akses dunia kerja dan membuka usaha sendiri melalui digital marketing tersebut." jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, SOS Childrens Villages Indonesia bersama mahasiswa Paramadina Graduate School of Communication (PGSC) 2022, gelar kegiatan sosialisasi Communication Skill Training, ke sejumlah remaja, Minggu (4/6/2023).
Kegiatan positif mahasiswa Universitas Paramadina dan SOS Childrens Villages Indonesia ini digelar langsung di Desa Tapos 1, Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Acara ini berisi kegiatan penyuluhan penggunaan komputer dan internet untuk mengakses layanan publik, portal lowongan kerja hingga cara mendapatkan beasiswa dengan mudah.
Selain itu, acara itu juga diisi dengan kegiatan penyuluhan komunikasi pemasaran melalui media sosial (Medsos) khususnya WhatsApp dan Instagram.
"Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat mahasiswa S2 jurusan Komunikasi Korporat Universitas Paramadina."
"Dalam kegiatan ini menggandeng SOS Childrens Villages Indonesia untuk berbagai ilmu dan pengalaman krpada remaja dan karang taruna di Desa Tapos 1, Kecamatan Tenjolaya" ucap Mahasiswa Universitas Paramadina, Frans Ruffino di lokasi acara.

Ia juga akui, materi-materi yang diberikan dalam pelatihan singkat ini, yakni bagaimana kiat-kiat para remaja untuk memasuki dunia kerja.
Mulai dari pembuatan CV, mencari lowongan kerja, termasuk mencari beasiswa apabila ingin menempuh studi di pergyruan tinggu.
Selain itu, kata dia, mereka juga bisa mempelajari bagaimana memanfaatkan dan mengoptimalkan sosial media untuk mengembangkan dunia usaha, terkait produk-produk lokal di wilayah tersebut.
Diketahui, ada dua produk yang menjadi andalan warga setempat yaitu sepatu wanita dan teh herbal.
"Meskipun pelatihan singkat, bisa memberikan insipirasi membuka peluang dan mengisi harapan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan mereka." papar Frans.
Sementara itu, Rikna Munandar sebagai Pendamping Wilayah SOS Childrens Villages Indonesia turut angkat bicara.
Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama untuk para remaja dampingan SOS rata rata usia 16-18 tahun.
"Saat ini remaja di Tenjolaya memang kurang memumpuni dalam pemasaran produk lokal dengan dunia kerja. Mayoritas setelah lulus sekolah sulit mendapat pekerhaan, dan tidak tahu mereka itu ingin membuka usaha apa. Maka dengan diadakannya sosialisasi ini bisa memicu peningkatan harapan untuk maju di masa drpan remaja SOS." paparnya.
Kegiatan tersebut diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari tokoh masyarakat dan mitra SOS Childrens Villages Indonesia Saud, Mahasiswa PGSC Universitas Paramadina, Frans Ruffino dan pembacaan doa bersama dan perwakilan dari SOS Childrens Villages Indonesia, Martin.
(TribunBekasi.com/BAS)
Paramadina Graduate School of Communication
SOS Childrens Villages Indonesia
PGSC Universitas Paramadina
Communication Skill Training
Kecamatan Tenjolaya
Kabupaten Bogor
Desa Tapos 1
Bupati Karawang Aep Syaepuloh Jadi Mahasiswa S2 Unsika, Pilih Jurusan Ini |
![]() |
---|
Hadiri PKKMB Unsika, Wakil Ketua DPR Saan Mustofa Minta Mahasiswa Aktif Berorganisasi |
![]() |
---|
Cerita Suci, Penerima KIP Kuliah Lulus IPK 3,97 di Fisip Unsika |
![]() |
---|
Jadi Angkatan Pertama, Unsika Wisuda 7 Mahasiswa Asing |
![]() |
---|
Wujudkan Kampus Global, Unsika Ikuti Proses Akreditasi Internasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.