Sejarah Jakarta

Sejarah Jakarta: Masjid Al Azhar Dibangun Sejak 1953, Kerap Disambangi Pejabat dan Artis

Masjid Al Azhar Jakarta sempat menjadi masjid terbesar sebelum Masjid Istiqlal dibangun. Dibangun sejak 1953

Penulis: Desy Selviany | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Masjid Al Azhar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 

Apalagi saat Masjid Al Azhar mendeklarasikan sebagai pusat keilmuan bernafaskan Islam di Indonesia.

Tidaklah aneh jika di dalam masjid ini dibangun perpustakaan, ruang kelas, ruang kuliah, bahkan asrama layaknya seperti boarding school atau pesantren.

Arsitektur Masjid Al Azhar memperlihatkan adanya asimilasi antara Masjid Hij’ di Saudi Arabia dan Masjid Qibtiyah di Mesir.

Pemilihan warna putih yang mendominasi eksterior bangunannya semata-mata ingin memaknai sifat kesucian dan keagungan dalam Islam.

Sedangkan untuk menuangkan keanggunan sebagai tempat ibadah, tangga utama masjid dibuat berjenjang dan tidak seperti bangunan biasa.

Suasana pelaksanaan ibadah salat Jumat di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru di Jakarta Selatan pada Jumat (13/8/2021)
Suasana pelaksanaan ibadah salat Jumat di Masjid Al Azhar Kebayoran Baru di Jakarta Selatan pada Jumat (13/8/2021) (wartakotalive.com/Ramadhan LQ)

Hingga kini Masjid Al Azhar masih mempertahankan bentuk bangunan yang lama.

Uniknya meski sudah berusia lebih dari 60 tahun bentuk bangunan dan ornamen yang ada sama sekali tidak terlihat usang atau kuno.

Di samping karena perawatan yang intensif, hal ini memperlihatkan betapa visionernya para perancang bangunan masjid ini di awal pendiriannya.

Keseluruhan masjid disapu dengan warna putih bersih yang menyimbolkan kesucian.

Tidak banyak detail ornamen terlihat di sekeliling bangunan. Meskipun demikian, tangga di empat penjuru masjid menjadikannya terlihat megah.

Memasuki ruang utama salat, kesan yang sangat berbeda dengan bangunan luar yang minimalis akan terasa.

Detail ornamen lukisan kaligrafi berbagai warna menghiasi keseluruhan bangunan.

Jendela-jendela kayu tinggi yang mengitari dinding ruangan pun menjadi satu kesatuan membentuk sebuah desain yang indah.

Di sisi dalam kubah terlihat lukisan kaligrafi. Lafaz Allah berada di bagian puncaknya, dikelilingi oleh 99 Asma’ul Husna. Jendela-jendela kecil juga terlihat mengelilingi bagian kubah, memberikan pencahayaan alamiah ke dalam masjid.

Baca juga: Sejarah Jakarta: Jakarta Fair Pertama Digelar Tahun1968, ada Pemilihan Ratu Waria

Baca juga: Sejarah Jakarta: Gedung Kedubes Amerika Serikat Dibangun 1952, Desain Sempat Dikritik Bung Karno

Bangunan masjid yang megah membuat Masjid Al Azhar terlihat senada dengan bangunan gedung tinggi di kawasan ekonomi Kebayoran Baru.

Halaman
1234
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved