Siapapun Lawannya, PPP Optimistis Duet Ganjar Pranowo - Sandiaga Uno Tak bisa Dikalahkan

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Duet Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno tidak bisa dikalahkan oleh duet capres-cawapres lainnya.

Pernyataan klaim soal duet Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno tidak ada saingannya itu disampaikan Ketua DPP sekaligus Juru Bicara PPP Achmad Baidowi di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

"PPP meyakini paket Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno ini akan memenangkan kontestasi siapa pun lawannya. Itulah optimistis yang kami bangun, termasuk kami gerakkan kepada struktur PPP," ucap Achmad Baidowi.

Pihaknya, kata dia, meyakini bergabung-nya Sandiaga ke partai tersebut pada 14 Juni 2023 akan mampu mendongkrak perolehan suara partai itu dalam Pileg 2024.

BERITA VIDEO : PUTRA JOKOWI JODOHKAN GANJAR PRANOWO DENGAN SANDIAGA UNO

Menurut dia, hal tersebut dapat terjadi karena beberapa hasil survei menunjukkan Sandiaga kerap menduduki posisi teratas terkait perolehan elektabilitas sebagai cawapres.

Kemudian, elektabilitas itu diyakini pula akan berdampak pada peningkatan elektabilitas PPP.

Anies bertemu Ganjar di Mekkah

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyebut pertemuan bakal calon presiden Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo saat beribadah haji ke Mekkah merupakan momen yang baik. 

Pasalnya, kata dia, antar bacapres bisa saling silaturahmi dan komunikasi di tanah suci.

"Saya melihatnya sesuatu yang bagus dong silaturahmi, komunikasi itu memang hal yang harus dilakukan oleh siapapun bukan hanya mereka berdua antara Anies dan Ganjar tetapi oleh seluruh rakyat Indonesia," ucap Ujang saat dihubungi Wartakotalive.com, Selasa (27/6/2023).

BERITA VIDEO : PDI PERJUANGAN BERTEMU PPP BAHAS PEMENANGAN GANJAR PRANOWO DI PILPRES 2024

Adapun Anies merupakan bakal capres usungan Partai Demokrat bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Sementara Ganjar telah dideklarasikan sebagai bakal capres oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Ujang menyebut bahwa sesungguhnya bersaing dalam kontestasi Pilpres dan beda dukungan koalisi atau partai politik (parpol) bukan untuk saling menghancurkan tetapi saling menghormati.