TKW Bekasi Korban Kekerasan
Viral, 2 TKW Asal Bekasi Minta Tolong Presiden Joko Widodo Dipulangkan dari Arab Saudi
Dalam tayangan video yang viral di media sosial itu keduanya mengaku menjadi korban kekerasan majikan saat bekerja.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Salamatun Uyun, Bibi Ipar Ratna mengatakan bahwa keputusan Ratna untuk berangkat menjadi Pekerja Migran di Arab Saudi itu lantaran terlilit hutang usai suaminya meninggal.
“Awalnya dia cerita pengen kerja di Indonesia tapi gimana nyari kerjanya kan susah. Teteh juga kelilit utang banyak, kelilit bank keliling,” kata Uyun pada Senin (7/8/2023).
Sebelum berangkat, Ratna meminta izin kepada keluarganya agar merawat tiga anaknya dan akan dikirimkan uang setiap bulannya.
Selama bekerja empat bulan, Ratna selalu mengirimkan uang kepada Bibi Iparnya untuk keperluan anak-anaknya.
Namun pada bulan kelima bekerja hingga kini, Ratna tidak mengirimkan uang dan tidak memberikan kabar hingga pada akhirnya pihak keluar Ratna mendapatkan kiriman video pengakuan Ratna dari kerabatnya melalui aplikasi pesan singkat.
Baca juga: Pengiriman Sepeda Motor Hasil Curian ke Lampung, Kembali Digagalkan
Baca juga: Ketua Umum PBNU Tegaskan PKB Bukan Representasi NU, Silakan Nyalon, Jangan Bilang Atas Nama NU
“Minggu yang lalu dikabarin dari temennya dikasih tau video itu. Jangan bilang anaknya (Ratna) dulu ya katanya. Iya saya nurut tolong gitu," katanya.
"Waktu berangkat Izin keluarga minta tolong rawat anak saya nanti perbulannya di transfer, pas berangkat bilang udah diterima sama majikan. Mau dijemput, sekitar empat bulan ngirimin uang terus ke lima bulannya udah gak sampe sekarang,” tambahnya
Lanjut Uyun, saat masih dapat berkomunikasi, Ratna sempat mengatakan bahwa dirinya diterlantarkan.
Setiap anak majikannya sekolah, dia selalu disekap didalam rumah tanpa makanan hingga ponsel milik Ratna disadap agar tidak dapat menghubungi keluarganya di Indonesia.
“Dia ngomong, Neng nitip anak teteh ya gitu, Saya juga lagi kerja diterlantarin. Abis itu gak ada kontak lagi. Pernah bilang lagi sakit gak ditolongin batuk darah," ucapnya.
Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini Mager di Angka Rp 1.074.000 Per Gram, Ini Detailnya
Baca juga: Bareskrim Kembali Periksa Panji Gumilang Hari Senin ini Soal Kasus TPPU, Langsung Jadi Tersangka?
Ia menerangkan, sebelum berangkat ke Arab Saudi, Ratna sempat bercerita kepada Uyun bahwa mendapatkan sponsor itu melalui jejaring sosial facebook yang bertempat di wilayah Karawang.
Usai mendapatkan sponsor dirinya melengkapi berbagai persyaratan seperti medical check up, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Sebelum keberangkatan, Uyun juga sempat dijanjikan diberikan uang Rp 3 juta dari sponsor yang memberangkatkan Ratna.
Uang itu ditujukan sebagai awal tunjangan anak-anak Ratna ditinggal bekerja di Arab Saudi. Namun hingga kini Uyun hanya menerima kiriman uang Rp 2 juta.
“Dia taunya sponsor itu dari facebook. Begitu tau disamperin ke tempatnya di Karawang. Saya tuh sebelum berangkat setau saya dikasih nominal tiga jutaan baru masuk dua juta, sisanya belum ditransfer lagi sama sponsornya yang buat tunjangan anaknya pas orangtuanya berangkat,” tuturnya.
Baca juga: Tiara Effendy Digaet The Groove, Langsung Terima Tawaran
Baca juga: Bawaslu Izinkan Partai Politik Pasang Bendera dan Nomor Urut Partai Sebelum Masa Kampanye Tiba
viral di media sosial
Tenaga Kerja Wanita (TKW)
Pekerja Migran Indonesia (PMI)
korban kekerasan majikan
TKW Bekasi Disiksa Majikan di Arab Saudi, Kepala BP2MI: Sedang Ditangani Kementerian Luar Negeri |
![]() |
---|
Terlilit Utang Pasca Suami Meninggal Jadi Alasan Ratna Komala Sari Berangkat ke Arab Saudi Jadi TKW |
![]() |
---|
Pengakuan TKW Asal Cabangbungin Bekasi: Mengaku Disekap Tanpa Diberi Makan Majikan di Arab Saudi |
![]() |
---|
Sempat Kirim Video, TKW Asal Bekasi Jadi Korban Penyiksaan di Arab Saudi Sekarang Hilang Kontak |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Lagi, TKW Asal Bekasi Jadi Korban Kekerasan di Arab Saudi, Kirim Video Minta Pulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.