Berita Jakarta

Kabel Semrawut di Wilayah Jakarta Tak Diurus Provider, Pengamat Minta Pemerintah Beri Saksi Tegas

Pasalnya, menurut dia, pemindahan kabel fiber optic ke bawah tanah atau trotoar, baik untuk estetika kota karena tidak ada kabel semrawut. 

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Joko Supriyanto
Ilustrasi Kabel Semrawut --- Kabel semrawut di berbagai wilayah DKI Jakarta makin tak terurus. Pengamat tata kota Nirwono Yoga, pun mendesak agar pemerintah memberikan saksi tegas pada perusahaan kontraktor atau provider yang abai mengurusi pekerjaannya sehingga mengakibatkan kabel semrawut. 

Namun, peraturan itu hanya mendorong pemindahan kabel ke bawah tanah atau trotoar, tetapi belum bisa memaksa atau menindak tegas.

"Untuk itu di Raperda SJUT, saya sudah usulkan untuk mewajibkan pemindahan kabel ke bawah ke box SJUT dan merapikan yang di atas atas biaya pemilik kabel, memberi sanksi tegas jika tidak mematuhi, seperti pemotongan kabel, serta pengenaan biaya retribusi kabel per kilometer," kata Nirwono.

"Rencana induk SJUT meliputi 2023-2027 pemindahan bertahap seluruh kabel eksisting ke bawah tanah dan 2027-2032 seluruh kabel baru, sudah ditanam ke bawah tanah atau trotoar," tandasnya. 

Kasus Kabel Fiber Optic

Tragedi kecelakaan akibat kabel menjuntai, rupanya masih ditemukan. Di wilayah Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat, seorang driver ojek online (ojol) bernama Vadim (38) sampai meregang nyawa akibat peristiwa itu.

Dari informasi yang ada, peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Jumat (28/7/2023) lalu.

Meski sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit (RS) Pelni Jakarta, Vadim dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya, Sabtu (29/7/2023).

Kendati begitu, rupanya kasus kecelakaan tunggal itu masih belum mendapatkan kejelasan hingga hari ini. 

BERITA VIDEO : KABEL JARINGAN DISEBUT JADI PENYELAMAT INSIDEN POHON TUMBANG

Hal itu sebagaimana diceritakan Kakak korban, Sitoresmi (43) yang berharap ada titik terang dari kasus kecelakaan yang menimpa adiknya itu.

Pasalnya sampai saat ini, pihak keluarga belum mengetahui persis kronologi kecelakaan tersebut.

"Harapan kami sih ya ada pihak yang berwajib, pihak yang memang berwenang untuk mencari CCTV, yang bisa menjelaskan apa yang terjadi terhadap adik saya," ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat (4/8/2023) malam. 

Kala itu, kata Sitoresmi, pihak keluarga mendapatpan kabar dari rekan-rekan sesama ojolnya Vadim, bahwa sang adik mengalami kecelakaan tunggal.

Saat bertolak ke rumah sakit, mengatakan bahwa ada luka jeratan pada leher Vadim.

Dia juga mengalami pendarahan yang cukup parah. 

Halaman
123
Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved